Jape Methe

Apurie's Blog

Cerita tentang PON XVII kemarin belum sepenuhnya habis. Setelah sukses menggelar even olahraga 4 tahunan itu, Kaltim akan menjadi tuan rumah Porcanas XIII Agustus mendatang. Setelah itu, Kaltim membidik menjadi salah satu tuan rumah SEA Games XXVI-2011 mendatang.


Cerita kali ini bukan tentang Pekan Olahraga Penyandang Cacat Nasional (Porcanas) XIII maupun SEA Games XXVI. Bila saat liburan ke Jogja kemarin saya menghadirkan foto-foto liburan dalam postingan berjudul Residu, kali ini saya tampilkan hasil imajinasi tanggung yang sempat terekam dalam lensa hasil dari ‘kerja’ sampingan jadi ‘Panitia’ PON XVII.





Legend :

1


 GIA


2


 Club Air
Mineral


3


 Pertamina


4


 Indah dan
Megah


5


 Communication


6


 The Knees


7


 Bukan
Terminal


8


 Senja di
Sempaja


9


 Pusamania
Beraksi


10


 Ujung
Harapan


11


 Tak
Terlihat


12


 The
Stadium


13


 Light of
Victory


14


 Menghias
Angkasa


15


 Membiru



Gara-gara keisengan saya ini, saya ketiban berkah PON. Salah satu dari foto-foto di atas ternyata memikat juri dalam Lomba Foto UPP PON  XVII yang diadakan oleh Kaltim Pos. Nah, coba tebak foto yang mana?

Today, the requirement of internet access was
increasingly high. This was seen with increasingly the number of places of the
public area that offered free hotspot. Moreover, several solutions to the
network of the internet have been increasing. Internet access via GPRS, Speedy
‘till Indonesian cellular providers provide Wifone , M2 and Telkomsel Flash. Of
course, the consumers find the best for their expends beside friendly
connection.


According to this matter, Sixnet tried
to give the solution with provides new internet connection system called
RT/RW-Net. This system has been introduced in Indonesia
several years ago. However, the Sixnet side claimed that this system has the
first time in Samarinda. A new breakthrough in the field of internet access in
capital of East Kalimantan.


With the price that was cheap enough - around Rp.
8.000 a day, - you could enjoy internet access in your house for 24 hours
non-stopped as long as you want without worried about its quota because Sixnet
gives unlimited quota for their RT/RW-Net. The coverage area of Sixnet’s
RT/RW-Net could reach out as far as the radius of 6 Km.


For information about packages that were offered
you can read here. Or,
please come to Warnet Six Net for further information.

(Sorry, this is not a paid review article! Untuk versi Bahasa
lihat di sini)

















            Tips ini sengaja saya sajikan mengingat munculnya ketidaknyamanan beberapa  rekan saat ML.  Saya sendiri pun pernah mengalaminya sendiri. Bahkan di beberapa daerah - termasuk Samarinda -, aktifitas ML sudah mulai menjadi suatu rutinitas.
            Sejauh mata memandang pengetahuan saya, yang namanya ML rame-rame di Samarinda sudah biasa terjadi. Bahkan, ada yang beranggapan kalau ML rame-rame itu biasa, sehari tidak ML baru namanya luar biasa. Bagi sebagian, bahkan seluruh kaum adam masyarakat tak bisa dipungkiri dalam kehidupannya tak bisa jauh dari yang namanya gadis sexy, artis bugil urusan setrum-menyetrum.
            Kini, beberapa kali saya dengar terjadi razia PSK pemadaman listrik bergilir di beberapa kota seperti Semarang, Jakarta dan beberapa kota lainnya. Hal ini tentu saja tak bisa dihindari mengingat krisis energi yang sedang melanda negeri ini.
            Berikut ini beberapa tips dari pengalaman pribadi yang dapat diaplikasikan saat ML :
  1. Info ML
Alangkah bijaknya jika tiap malam Jumat Anda menyediakan jadwal pemadaman listrik untuk daerah Anda. Hal ini berguna untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang berhubungan dengan kegiatan/pekerjaan Anda sehingga aktivitas Anda tetap berjalan. Info jadwal dan lokasi pemadaman listrik dapat Anda dapatkan di website resmi PLN masing-masing daerah. Untuk wilayah Kalimantan Timur dapat dilihat di sini.
  1. UPS (Uninteruptable Power Supply)
Ini khusus bagi Anda yang beraktifitas di depan komputer, sebagai cadangan listrik sementara bila terjadi pemadaman listrik. Bayangkan bila Anda sedang menuangkan ide, imajinasi atau inspirasi Anda dan tiba-tiba..pettt..komputer mati!! Sayang bukan ide menguap begitu saja???
Fungsi dari UPS sendiri adalah memberikan supply listrik ke komputer Anda sementara, sehingga saat mati lampu Anda masih punya waktu untuk menyimpan data pekerjaan Anda dan mematikan komputer sesuai prosedur. Lamanya UPS bekerja tergantung besarnya kapasitas UPS dan output yang digunakan. Untuk satu unit PC monitor tabung dengan UPS 600VA,  biasanya dapat bertahan sekitar 5-10 menit. Waktu yang cukup untuk sekedar menyimpan data dan mematikan PC.
Selain untuk mengamankan data-data yang sedang dikerjakan, penggunaan UPS juga dapat mencegah kerusakan PC (hard disk dan unit power supply) karena terputusnya arus listrik secara mendadak.
  1. Emergency Light
Yang ini wajib untuk penerangan di malam hari. Sebaiknya pilih emergency light yang berjenis LED, karena selain hemat konsumsi listrik lampu jenis ini biasanya mempunyai bentuk  fisik yang tidak terlalu besar. Biasanya dalam tiap unitnya terdapat 10-20 buah lampu LED yang dapat memberikan cahaya setara dengan emergency light berjenis TL.
Bila memungkinkan, hindari penggunaan penerangan lilin untuk mencegah bahaya kebakaran. Bila terpaksa, pastikan segi keamanannya. Beberapa kasus kebakaran di Samarinda terjadi karena penggunaan penerangan lilin yang kurang hati-hati.
  1. Cabut steker AC dan Kulkas
Hal ini dimaksudkan agat saat aliran listrik kembali bekerja, tidak ada beban puncak yang diakibatkan oleh start-up kerja kompresor AC dan kulkas secara bersama-sama. Di beberapa kasus hal ini dapat mengakibatkan putusnya sakelar pengaman (MCB) karena kelebihan beban.
  1. Gunakan genset
Untuk pengusaha – warnet, ruko atau mini market – pengunaan genset sepertinya tak bisa dihindari. Hal ini untuk menjaga agar aktifitas dapat berjalan seperti biasa saat terjadi pemadaman berjadwal. Sebagai kompensasinya perlu adanya budget tambahan untuk pembelian BBM.
Untuk pelanggan listrik rumahan, dapat juga menggunakan genset yang berukuran mini sekedar untuk penerangan di malam hari. Alternatif lain adalah menggunakan inverter tenaga batere (aki) yang kemudian di-convert­ ke tegangan AC 220V. Untuk yang terkhir ini sepertinya lebih hemat dan tidak polusi suara (bising), hanya saja diperlukan biaya pengadaan barang  yang lebih mahal.
  1. Yang Penting, Matikan yang Gak Penting
Dengan pemakaian genset dengan kapasitas yang terbatas, maka alangkah baiknya juga bila penggunaan perangkat elektronik menyesuaikan. AC, kulkas, pompa air, mesin cuci dan segala peralatan elektronik lainnya yang menggunakan tenaga motor memerlukan daya yang tidak sedikit, terutama saat start-up sehingga baiknya dihindari saat menggunakan tenaga genset.



Semoga bermanfaat!

            Diawali
oleh ketidaknyamanan saya akan fasilitas Read More yang lama, saya mencoba
mengaplikasikan Read More versi baru di blog saya ini dan hasilnya bisa Anda
lihat sendiri. Ingin tahu kelebihannya? Silakan cek di luar (check it out..)


  1. Setelah mengklik
    Read More, sisa postingan akan langsung muncul di bawahnya tanpa reload halaman;

  2. Ringkas, setelah
    postingan terlihat utuh, postingan tersebut bisa dikembalikan lagi ke 
    kondisi sebelum kita mengklik Read More (diringkas kembali);

  3. Bila postingan kita
    cukup pendek dan tidak memerlukan Read More, kita bisa menghilangkan
    tulisan Read More (seperti di postingan ini), sehingga pengunjung tidak kecele.

  4. Dengan Read More
    baru, pengunjung tidak akan segan-segan lagi untuk mengklik Read More sehubungan
    dengan loading yang berat atau
    akses internet yang pas-pasan.






            Mungkin
alasan inilah (re-load halaman) yang
membuat beberapa rekan blogger malas
untuk memasang fasilitas Read More. Untuk itu saya sarankan bagi yang biasa
nulis postingan yang panjangnya na’udzubillah,
mulai sekarang silakan pasang deh Read More-nya. Saya sendiri merasa illfeel melihat postingan yang puanjang minta ampun dan berantakan
tanpa paragraf dan alinea…Belum baca aja udah kabur duluan.








            Penasaran
ingin memasang Read More versi baru? Sabar..sabar….


  1. Silakan masuk ke HTML template editor Anda (hanya
    berfungsi untuk template baru
    bukan template klasik)

  2. Demi keamanan, back-up dulu template Anda sebelum di ‘jamah’.

  3. Jangan lupa untuk
    mencentang tanda Expand Template
    Widget


     

  4. Silakan kunjungi blog
    ini
    atau blog
    yang ini
    untuk tutorial lengkapnya







(berhubung
saya bukan pakar yang utak-utik kode-kode HTML, saya dapatkan obat kuat
contekan ini dari blog-blog tersebut. Daripada sekedar copy-paste lebih
baik saya taruh live link-nya saja, itung-itung sebagai rasa terima
kasih saya).


Ayo
rame-rame ganti Read More-mu biar lebih friendly...!!!




PON XVII telah berakhir dan mencatatkan sejarah
baru dalam olahraga nasional. Berbagai permasalahan sempat menghadang. Mulai
dari logo PON (yang sempat dikomplain oleh komite olimpiade berkenaan dengan
jumlah dan warna cincin di logo resmi), prasarana dan berbagai permasalahannya.


Sempat terancam mundur dari jadwal yang ada,
program Trisukses (sukses prestasi, sukses 
penyelenggaraan dan sukses
pemberdayaan ekonomi rakyat
) pun berhasil diraih. Dari segi prestasi, target 5
besar pun terlewati dengan  raihan posisi ketiga di bawah juara umum Jatim dan DKI Jakarta yang secara mengejutkan menyalip di hari terakhir.





Sederet prestasi yang diraih seyogyanya dapat
dipertahankan. tercatat 176 rekor lama terpecahkan yang berasal dari 10 cabang olahraga. 58 rekor nasional, 115 rekor PON, 2 rekor SEA Games dan 1 rekor Asian Games.
Selain sederet prestasi, PON kali ini meninggalkan permasalahan, di antaranya adalah indikasi kasus suap wasit di cabor loncat indah. Sebanyak 14 juri dan wasit akan diperiksa. Terlepas dari itu semua, akan lebih lengkap lagi bila sukses penyelenggaraan dapat
memotivasi atlet di level lokal maupun nasional. Prasarana yang telah dibangun
dengan uang rakyat seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat pula.


Stadion Utama Kaltim, Palaran
senilai Rp. 1,1T  yang dibangun dengan
rancangan megah mirip stadion
Miyagi, Jepang
setelah PON XVII ini diharapkan agar dapat tetap berfungsi. Diharapkan dapat
menjadi simbol kebanggaan nasional layaknya stadion GBK, Jakarta
dan stadion
Jakabaring, Palembang
tempat digelar pertandingan terakhir (final) piala Asia
tahun lalu.




  Kaltim 5 besar? Lewat wal ai...!!! Mission Accomplished.













(Perolehan Akhir, click to enlarge)









 (closing ceremony)

(end)
Perhelatan akbar pesta olahraga 4 tahunan PON XVII Kalimantan Timur akan berakhir hari ini (17/07) dengan ditandai dengan upacara penutupan PON XVII. Sebagai orang luar Kaltim yang bermukim di Samarinda, jelas saya merasakan kemeriahannya. Sebelumnya, saya tak pernah 'ngeh' bagaimana PON itu berlangsung.
Beruntung saya saat ini bermukim di ibukota Kalimantan Timur tempat diadakannya PON XVII. Tidak hanya pertandingannya, prosesi pengambilan apinya pun saya ikuti meski tidak secara langsung. Maklum tempat pengambilan api abadi berada, berdekatan dengan lokasi tempat saya cari 'makan'.
Senang sekaligus bangga, beruntung bisa ambil bagian menjadi 'panitia' PON yang mungkin 8, 12, atau 20 tahun lagi belum tentu diadakan di sini lagi. Sedangkan PON XVIII 2012 nanti akan diadakan di Riau.

Jangan tanyakan kartu tanda pengenal saya. Jangan tanyakan apa itu LO (Liaison Officer) kepada saya. Sayapun tak punya akses VIP ke venues. Selama jadi 'panitia', tempat kerja saya bukan di Media Center, Stadion Madya. Tempat 'habitat' saya ada di beberapa venues seperti stadion Madya Sempaja, stadion Utama Palaran atau sirkuit Kalan.
Jika di kesebelasan sepakbola mempunyai 'pemain' ke-12 dan kontingen PON XVII terdapat 'kontingen' ke-34, saya pun jadi 'panitia' tambahan.
Ya..'panitia' PON XVII seksi teriak-teriak a.k.a suporter. Kerjaannya nonton pertandingan, terutama sepakbola!
Kesempatan ini tak kusia-siakan. Sekali lagi, mumpung ada, mumpung ketemu PON.
Setelah peristiwa itu, sayapun bak kecanduan bola. Serunya kemeriahan penonton membuatku ketagihan.

(bersenang-senanglah karna hari ini yang kan kita rindukan, yang kan kita banggakan di hari tua, sebuah kisah klasik untuk masa depan)
(end)
           Tak sabar rasanya menunggu tiba saat
pukul 430pm. Ku ingin segera beranjak untuk menuntaskan hasrat yang terpendam.
Saat tiba masanya, ku kayuh sepedaku lajukan Juprie ke tempat yang
diidam-idamkan. Telah lama kunantikan saat ini sekedar untuk menuntaskan hasrat
yang telah sampai ke ubun-ubun.  Angka di
Ordometer bertambah 5 Km, 10 Km, ah jauh juga ternyata. Angka semakin bertambah
di angka 15 Km, 20 Km…sial, ternyata ku salah jalan. Kebablasan sodara-sodara! Bagooss….!!


            Kuputar kemudi, ku lajukan sang tunggangan
hingga 60 Kph. Tak lama ku menemukan ‘rumah’ tujuan untuk menuntaskan hasrat
itu. Masih 5 Km lagi untuk sampai sana.
Tak lama dari kejauhan kulihat lampu-lampu dengan benderang menerangi di
sekitar ‘rumah’ megah itu. Akhirnya ku sampai di sini.
Stadion Utama
Kaltim, Palaran
…!!!!!

Benar
kata di media, megah, mewah, luas (bikin capek
euy
!!).

Jangan
salah, stadion ini telah memakan korban! Justru tuan rumah-lah yang menjadi
korbannya. Dengan dukungan penuh dari tuan rumah, kesebelasan Kaltim takluk oleh
permainan cantik Jatim.
2-0!!! Ternyata dukungan semangat saja tidak
cukup. Tak apalah, kalau ada kesempatan besok nonton lagi perebutan medali
perunggu antara Kaltim vs DKI Jaya plus laga puncak Papua vs Jatim.
Hidup Jatim!!!! (loohh!!!)

           

            Pendukung Jatim yang merupakan
pendukung minoritas kalah suara dengan pendukung Kaltim. Sempat terjadi
keributan kecil setelah gol pertama tercipta hingga pendukung Jatim diminta
keluar!! 




Keluar..keluar

Keluar…keluar

Buat apa rusuh…

Buat apa rusuh…

Rusuh itu tak ada gunanya…!!







            Mata ini sengaja ‘belanja’ untuk
mengagumi stadion yang konon katanya menjadi yang terbesar kedua di Indonesia setelah stadion GBK, Jakarta. Selain itu stadion ini penerangannya
tanpa menggunakan tower lampu, untuk
penerangan utama menempel jadi satu dengan atap stadion. Katanya sih ini yang
pertama di Indonesia!!


            


 (tepar di rumput Old Trafford-nya Indonesia senilai Rp. 2M)

 











            Imajinasiku sempat melayang,
seandainya pas ada acara gini trus mati lampu gimana ya??

Ngomong-ngomong
soal mati lampu, perasaan selama PON ini malah ga pernah mati lampu di Samarinda. ya?
Bagus aja, asal setelah PON XVII ini berakhir, PLN jangan ‘balas dendam’!!

Mungkin
pengaruh gengsi juga kali ya, masa’ pas lagi acara ada mati lampu. Malu donk ama daerah lain, apa kata dunia? Cape deh!!









(end)
Semarak keramaian PON sudah terasa sejak pembukaan
PON di Stadion Utama Palaran, Samarinda, Sabtu seminggu yang lalu. Dengan berbagai
kendala
PON berlangsung meriah di beberapa venues di Samarinda. Meski begitu, beberapa rekan blogger mengaku
masih kurang 'ngeh' dengan pesta olahraga nasional 4 tahunan itu. Ini menjadi
bukti kecil minimnya sponsor untuk skala PON.


Bila di Samarinda PON diwarnai kemeriahan, yang
terjadi di Balikpapan
justru sebaliknya. Kemeriahan PON di Balikpapan seketika hanyut oleh terjangan banjir
dan angin puting beliung yang terjadi Rabu (9/7). Ribuan rumah dan sejumlah
ruas jalan terendam. Belasan rumah rusak, stadion Persiba rusak parah. Banjir
kali ini juga melumpuhkan layanan telpon, fax, Speedy dan Flexi hingga layanan
ATM di wilayah Samarinda, Bontang, Tarakan dan beberapa kota
lain di sekitar Balikpapan.
Jaringan Telkomsel, Indosat dan XL pun sempat mengalami gangguan. Jaringan
komunikasi kembali normal pada hari Kamis siang.


Sedikitnya tiga korban tewas, hanyut oleh derasnya air dan 2 korban tewas di antaranya adalah kakak-adik - usia pelajar SD - karena tertimbun longsoran tanah dan longsoran beton setebal 1 meter!

Ironis. Pasokan listrik di Benua Etam tak sekaya
sumber daya alamnya. Kini, di saat digelar pesta olahraga nasional, yang
semestinya disambut dengan suka cita, duka itu pun datang.

Pagi ini tak ada hangatnya mentari pagi, langit Samarinda diselimuti awan hitam pertanda akan datangnya hujan. Semoga saja ini bukan pertanda yang buruk.

(Saatnya lihat ke bawah, selalu ada saja cara untuk bersyukur).














(images taken from www.images.kompas.com)

(end)
Salah satu alasan PON kali ini disebut yang terbesar adalah karena mempertandingkan 43 cabang olahraga, diikuti kontingen dari 33 provinsi di Indonesia dan lebih dari 10.000 atlet dan offisail terlibat di dalamnya. Tapi jangan salah, masih ada kontingen yang ke 34.
Bukan wakil suatu provinsi memperebutkan medali, melainkan aksi para kriminal baik yang pemula maupun kambuhan. 'Kontingen' ini sengaja datang dari luar kota untuk ikut 'memeriahkan' PON XVII kali ini. Selain para wartawan, para 'kontingen' ini ikut membekali dirinya dengan jadwal pertandingan PON untuk melancarkan aksinya. Paling-paling yang banyak beraksi ya si Tangan Cepat alias si cepot copet.
Hujan yang mengguyur Samarinda sejak Sabtu siang tak ayal membuat tongkronganku menjadi tak sedap dipandang mata. Hingga hari ini, sang tongkrongan belum juga kumandikan. Ada unsur sengaja juga. Kekhawatiran akan aksi para 'kontingen' cabang 'lari marathon motor' di parkiran sempat menghantui. Maklum saja beberapa pekan ini sedang maraknya aksi curanmor. Bahkan beberapa waktu yang lalu terjadi di tempat parkiran stadion Madya, Sempaja tempat venue PON. Kekhawatiranku didukung dengan maraknya motor Jupiter yang menjadi favorit incaran para 'kontingen' selain Suzuki Satria FU 150.
Dengan tampang yang penuh lumpur berharap 'kontingen' menjadi illfeel liat motorku. Ha ha ha...
Tapi tentu saja saya tak mau lengah, kunci pengaman kedua sudah saya persiapkan.
(semoga para 'kontingen' yang berlaga di venues yang sedang mencari korban tidak membaca postingan ini. He....)


Minggu (06/07) jadwal sepakbola PON mempertemukan Kaltim vs Papua
Barat. Setelah ditahan imbang oleh Bali di
pertemuan pertama, kesebelasan Kaltim sukses menggulung Sulteng 4-1 di
pertandingan keuda. Dengan harapan melihat top
perform
kesebelasan Kaltim, sore ini saya jadwalkan untuk nonton langsung
di Stadion Madya, Sempaja. Mumpung ada PON, belum tentu 10 atau 20 tahun lagi
ada di Kaltim. Lagian
gratis ini...


Di akhir perjalananku dengan Juprie kami disambut
kemacetan dikarenakan parkir bus-bus kontingen berplat N, L dan AA yang dengan
rapinya mengular hingga ke ruko Avenue biliard.


Pertandingan masih sekitar 1 jam lagi. Ah, jalan-jalan dulu ah ke Kaltim Expo. Antusias warga Samarinda
sudah terlihat. Semarak kemeriahan pembukaan PON di Stadion Utama Palaran
semalam tampaknya menjalar ke Stadion Madya, Sempaja.


Sepertinya pertandingan akan dimulai kusegerakan langkah ini menuju
pintu utama, ini kali pertama saya memasuki stadion ini. Gemuruh penonton
sahut-menyahut di tribun utama. Di bagian lain gemuruh tabuhan genderang tak
mau kalah. Riuh gemuruh suporter berasa di
Old Trafford (halah hipo banget).


Kulihat di papan skor. Loh kok Jatim vs Sumbar? Nah, Kaltim main di
mana? Ah, salah tempat rupanya, atau salah jadwal? Oh, tidak! Ternyata Kaltim sudah main
di partai pertama sore tadi..


Hiiks..














Rasa nasionalisme tiba-tiba muncul saat ikut berdendang lagu Indonesia
Raya. Oke, terlanjur basah nonton sekalian, biarin aja cuek mo siapa yang maen.


Berhubung saya orang Jogja, ya saya
dukung Jatim aja biar sama-sama wong Jawa.


Ada yang pakai kostum putih-putih dan satunya merah-merah. Yang mana
Jatim sayapun tak tahu. Yang jelas tiap ada tim yang menyerang ke gawang
sayapun ikut teriak. Tapi tim putih terlihat lerlihat lebih dominan, ternyata
tim Jatim.


Ah, sial di sebelahku ada yang
merokok
. Apes!.






















2 gol mengoyak jala Sumbar, sayang keburu offside. 2 menit masa injury
time
, keributan terjadi. Wasit menunjuk titik putih setelah pemain Jatim
dijatuhkan lawan di dalam kotak penalti. Drama kerusuhan hampir terjadi. Pemain
Sumbar merengsek memburu wasit. Satuan keamanan pun segera bertindak. Meski
begitu penalti tetap dilaksanakan. 3 poin yang diraih Jatim memastikan nilai
sempurna di 3 pertandingan dan sekaligus menjadi juara grup disusul Sumbar di
peringkat kedua. Ah, ribut lagi..ribut lagi....gimana mo fair play..??




















(beruntung saya memiliki hape ini
sekalipun fisiknya sudah mulai tak menarik lagi. Setidaknya saya bisa menjaga
ide-ide tetap segar. Di manapun, kapanpun saya tetap bisa menulis melalui fitur
Notepad-nya)




(end)





In my previous posting about Opera internet browser, I talked about customized start-up dialog. In its default, the start-up dialog will be shown text of “Welcome to Opera”. But did you know this text could be changed as our own text? Ok, today I’ll show you how. Let’s get started…..



  1. You can show this start-up dialog by set in Opera browser. Open your Opera then click Tools/Preferences or press Ctrl+F12. In the Start-up option, choose Show start-up dialog , click OK.




  1. Open C:/Program Files/Opera and find file named English.lng. Open this file by left double click or  right click/Open with…/Notepad.






  1. Press Ctrl+F then type “Welcome to Opera” (without quote). Press Enter button twice. You will see the text as shown below. Change text “Welcome to Opera” with your customized own text.








  1. Save it with Ctrl+S.




  1. It’s done!! Now, try to re-open your Opera and see the changed.




    (jangan heran bila kali ini saya posting pake bahasa bule, saya aja heran kenapa bisa lancar posting pake bahasa bule!!?? hehehe...)







(end)
Pelaksanaan PON XVII Kalimantan Timur tinggal menghitung hari, secara overall kesiapan panitia PON sempat dipertanyakan.

Bagaimana tidak, sebut saja perihal venue yang dibangun dengan waktu yang mepet dan terkesan ngebut. Hal ini diperparah dengan kelangkaan semen beberapa waktu lalu.


Soal prasarana penunjang pun tak jauh beda. Jembatan Mahulu yang memang dipersiapkan jauh-jauh hari untuk men-support jembatan Mahakam kini hanya tinggal angan. Sempat mangkrak karena kurangnya kucuran dana dan berita terakhir adalah tiang no. 13 yang sering ditabrak kapal ponton batubara. Akibatnya tiang bergeser sekian sentimeter dan pengerjaan pun semakin terbengkalai. Banyak kisah tentang tertabraknya tiang ini. Mulai dari arus sungai yang deras, tak adanya kapal pemandu hingga kabar 'penunggu' tiang 13 yang marah karena saat awal pembangunan tidak minta ijin penunggu.


Persoalan belum berhenti di situ. Dengan jembatan Mahakan sebagai satu-satunya akses terdekat dari Stadion Utama Palaran, dipastikan kemacetan bottle neck pun tak bisa dihindari terlebih di saat peak hour.


Dari segi sponsor pun sempat mengalami kekurangan dukungan. Adam Air yang (pernah) menjadi official patner pun mundur seiring dengan permasalahan intern (grounded hingga pencabutan ijin terbang).


Soal pasokan listrik? Ah, untuk yang kesekian kalinya saya pesimis. Lha wong hari biasa aja masih byar-pet koq apalagi ada PON.


Bila dikupas lebih detail tentu untuk persiapan PON kali ini jauh dari kata siap. Untuk itu di website resmi PON, saya tak ragu lagi untuk vote dalam polling tentang kesiapan panitia PON. Walau begitu toh berani juga koq target 5 besar!


Sekalipun banyak kekurangan, tentu saya yang cari
makan di bumi Etam ini sudah sewajarnya bila ikut mendukung hajatan olahraga
nasional 4 tahunan yang digadang-gadang sebagai pesta PON terbesar sepanjang
sejarah nasional itu. Logo resmi PON XVII telah lama saya pajang di blog ini
dengan harapan memberikan live link informasi PON sekaligus promosi
mini. Sungguh tak ada sepeser fee yang masuk ke kantong, tak lain adalah
bentuk simpati terhadap minimnya promosi yang ada.



(ah,
tiba-tiba saya jadi teringat masa SD dulu saat diberi tugas kelompok untuk
menyusun kliping tentang PON. Repot tapi seru, tiap hari sepulang sekolah
berkutat dengan gunting, lem dan koran Kedaulatan Rakyat sebagai sumber utama)

update: website PON XVII yang lain ada di sini.


(end)




Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home