IMHO, banyak yang setuju kalau maskapai Garuda Indonesia merupakan maskapai nomor 1 di Indonesia baik dari segi pelayanan maupun kenyamanannya. Bila maskapai penerbangan lain berlomba untuk menarik calon penumpang dangan sistem low fare, tetapi tidak dengan Garuda Indonesia. Tentu saja karena Garuda Indonesia bermain di pangsa pasar menengah ke atas.
Namun kejadian yang tidak biasanya dalam beberapa hari belakangan ini seolah meruntuhkan citra positif maskapai plat merah itu. Jadwal penerbangan tertunda berjam-jam, tertunda hingga esok hari hingga pembatalan penerbangan membuat ratusan calon penumpang tak mampu menahan amarah. Kompensasi inap di hotel hingga refund tiket pun tak dapat menggantikan kekecewaan ratusan calon penumpang yang telah kehilangan waktunya. Ingat, tidak sedikit calon penumpang Garuda Indonesia adalah pebisnis yang lebih mengutamakan waktu.
Alasan tentang kegagalan perubahan dan pemberlakuan sistem baru Garuda sepertinya kurang masuk akal mengingat Garuda Indonesia bukan perusahaan 'anak kemarin sore'. Kabar ketidakharmonisan intern antara pihak management dengan kru pun berkembang. Jadwal penerbangan yang mengalami gangguan bahkan pembatalan penerbangan tak hanya jalur domestik, penerbangan Internasional menuju Kuala Lumpur, Malaysia dan Nagoya, Jepang dibatalkan.
Informasi dari mbah Google bisa disimpulkan beberapa maskapai nasional lainnya memiliki catatan buruk di beberapa hal. Maskapai M sering memajukan jadwal penerbangannya, maskapai B sering mengalami delay dan maskapai L banyak kasus kehilangan bagasi. Kalau sudah begini apa iya Garuda mau ikut-ikutan? Kalau Garuda saja kurang bisa diandalkan, terus mau membanggakan yang mana?