Aktifitas mudik tak bisa dilepaskan dari Hari Raya Idul Fitri/Lebaran. Bagi perantau kurang afdol rasanya bila lebaran tidak melakukan ritual mudik. Namun terkadang rencana mudik bisa berantakan gara-gara biaya transportasi membengkak berlipat-lipat, terlebih bila berbicara mengenai harga tiket pesawat.
Salah satu cara untuk menekan biaya transportasi mudik adalah dengan merencanakannya jauh hari, kapan mudik ke kampung halaman dan kapan kembali ke kota perantauan. Selanjutnya adalah dengan memantau harga tiket penerbangan dan kemudian melakukan booking tiket. Bila sudah deal tinggal bayar tiket yg telah dipesan, bila dirasa ada harga yang lebih murah bisa melakukan re-booking tiket. Beberapa maskapai penerbangan hanya memberlakukan batas waktu booking tiket kurang dari 24 jam, namun untuk meskapai Garuda Indonesia memberikan batasan waktu 3-4 hari. Manfaatkan!
Lebaran masih 4 bulan sudah cari tiket? Bila bisa direncanakan jauh hari kenapa tidak? Namun tak semua maskapai penerbangan membuka harga tiket awal dengan harga promo dan justru masih menyediakan harga mahal. Garuda Indonesia justru sebaliknya, sudah membuka harga promo, menaikkannya kemudian terkadang kembali ke harga promo. Perlu kesabaran dan kejelian berburu tiket promo.
(update harga tiket yang ternyata sudah naik 3 kali lipat dan bahkan sudah habis terjual)
Untuk tujuan BPN-JOG tanggal keberangkatan pertengahan Agustus (seminggu sebelum Lebaran) saya mendapatkan harga Rp. 583.000-an dengan Garuda Indonesia. Dibandingkan dengan maskapai lain tentu saja harga ini paling murah mengingat layanan yang diberikan, karena untuk tanggal yang sama Batavia di harga Rp. 650.000-an, Sriwijaya Rp. 980.000-an dan Lion Air di harga Rp. 1.500.000-an.
Tertarik untuk berburu tiket mudik lebaran? Rencanakan waktu mudik dan selamat berburu!