Huruf Miring

Huruf Miring

Huruf Miring

Huruf yang dicetak miring bukanlah sebagai hiasan semata, melainkan ada kegunaannya. Untuk dunia blogging penggunaan huruf miring tidaklah mutlak, namun akan menjadi keharusan bila berhubungan dengan kepentingan formal.

 

Sekedar menambah pengetahuan tentang Bahasa Indonesia berikut ketentuan untuk penggunaan huruf miring :

  1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
    Misalnya :
    majalah Bahasa dan Kesusastraan
    buku Negarakertagama karangan Prapanca
    surat kabar Suara Karya
  2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata.
    Misalnya :
    Huruf pertama kata abjad adalah a.
    Dia bukan menipu tapi ditipu.
    Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
    Buatlah kalimat dengan kata berlepas tangan.
  3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
    Misalnya :
    Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia mangostana.
    Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
    Weltanschauung antara lain diterjemahkan menjadi 'pandangan dunia'.

    Tetapi:
    Negara itu telah mengalami empat kudeta.

Catatan:
Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis di bawahnya.

(sumber : EYD Saku dan Pedoman Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia)

5 comments:

  1. saya selalu pakai hufur miring untuk istilah bahasa asing yang saya tulis dalam posting, dan itu lumayan banyak. Karenanya untuk judul buku saya tidak pakai. Saya pakai tanda kutip atau bold.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah..walau di Jepang tapi tetep ya cinta bahasa Indonesia..

      Delete
  2. Sekadar (bukan sekedar) meramaikan kolom komentar ini.

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya..

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home