Seyogianya keberadaan label dapat menyediakan informasi singkat tertentu mengenai barang yang diberi label. Di area tempat perbelanjaan seperti minimarket atau supermarket keberadaan label harga merupakan hal mutlak sebagai informasi harga barang kepada calon pembeli.
Namun bagaimana bila barang-barang yang dipajang tidak terdapat label harganya? Sebagai konsumen dan calon pembeli tentu saja kebingungan. Entah bentuk kesengajaan atau kelalaian, beberapa tempat perbelanjaan di Samarinda yang saya kunjungi beberapa kali tak memajang label harga untuk beberapa barang.
Display barang tanpa label harga |
Di beberapa minimarket menyediakan barcode reader, yaitu alat komputerisasi untuk mengetahui harga barang dari kode atang yang tertera di setiap kemasan barang. Namun, apakah setiap pembeli harus menenteng bawaannya ke mesin barcode reader? Apakah calon pembeli harus terus bertanya harga barang kepada kasir atau penjaganya?
mesin bardcode reader |
Bagaimanapun juga label harga barang merupakan salah satu dari hak-hak konsumen/pembeli yang harus disediakan oleh pelaku usaha.
di sini bahkan kebanyakan setiap barang dicetak di bagian belakang, jadi pasti tahu harganya kalau dapat hadiah juga (bukan sistem sticker, tapi sudah dari pabriknya)
ReplyDeletekalo di Jepang emang sistemnya udah bagus mbak....
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletemaaf ya saya hapus karena komentarnya ga berhubungan dengan artikel...
DeleteIki nek diterapkan ning warteg jan apik tenan
ReplyDeleteSing tuku ra bakal kapusan
pengalaman kapusan ya pak?
DeleteMemang nyebelin deh kalo gak ada label harganya. Konsumen kan biasanya membanding2kan satu produk dengan produk lainnya.
ReplyDeleteSemoga saja label yang tak dicantumkan itu bukan bagian dari strategi dagang yang ingin menjebak konsumen.
nah..itu dia yang saya maksud dengan kesengajaan itu....sapa tau memang begitu untuk strategi penjualan...
Delete