Tahun 2006 silam saat terjadi gempa pada 27 Mei 2006 tidak sedikit masyarakat Jogja mengira gempa berasal dari aktivitas vulkanik gunung Merapi. Maklum, pada waktu itu gunung Merapi memang sedang 'batuk' dan sesaat setelah terjadi gempa tampak awan menghitam bergumpal di puncak Merapi.
Kini, salah satu gunung berapi yang paling aktif di dunia itu menunjukkan aktifitasnya kembali dengan mengeluarkan guguran material yang diikuti awan panas 'wedhus gembel'.
Saya istilahkan dengan 'gunung' Jogja merujuk pada letak kota Jogja terhadap batas-batas wilayahnya. Bila dilihat dari peta, batas wilayah Jogja membentuk sebuah gunung yang berujung di puncak gunung Merapi yang terbagi sebagai perbatasan antara propinsi DIY dan Jawa Tengah.
Gunung Merapi adalah bagian dari poros sakral Jogja. Gunung Merapi sebagai ujung poros sebelah Utara, pantai Selatan (pantai Parangkusumo) di ujung selatan dan Keraton sebagai porosnya. Bila ditarik garis akan tercipta garis lurus antara gunung Merapi, Keraton dan pantai Selatan. Misteri, yang tidak akan pernah bisa diterima oleh logika.
Sunguh-sungguh Terjadi : Saat terjadinya letusan 22 November 1994 sekitar pukul 10.00 WIB, secara kebetulan stasiun televisi TPI sedang menyiarkan film Misteri Gunung Merapi.