Baru, Jembatan Mahulu Samarinda

Rabu siang (15/07) di perempatan Lembuswana terdengar bunyi peluit dari petugas kepolisian bersaut-sautan mengatur lalu-lintas yang kemudian diikuti dengan bunyi raungan sirine. Saya baru ingat, hari itu jadwalnya presiden SBY melakukan kunjungan ke Samarinda dalam rangka peringatan Hari Koperasi Indonesia di Stadion Sempaja dan beberapa agenda lainnya, salah satunya adalah peresmian jembatan baru di Samarinda, Jembatan Mahulu.

Jembatan Mahulu (Mahakam Ulu) akan ‘menemani’ jembatan ‘kuning’ Mahakam untuk mobilisasi warga Samarinda. Jembatan yang menelan biaya pembangunan lebih dari Rp. 325 M itu kini telah menghubungkan daerah Loa Janan dengan Loa Buah. Pembangunannya sendiri bukannya tanpa masalah, sebelumnya pembangunan jembatan ini sempat diwarnai kejadian tertabraknya tiang utama oleh kapal ponton batubara hingga tiga kali. Selain itu, hilangnya baut di pilar utara juga sempat mengancam kelangsungan pembangunan jembatan ini.

Sedianya jembatan ini sebagai sarana penunjang untuk keperluan PON XVII Kaltim 2 tahun lalu, namun karena beberapa masalah, jadwal pengerjaannya pun molor. Dengan adanya jembatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan penduduk dan pemerataan ekonomi yang selama ini terpusat di Samarinda Kota dan Samarinda Seberang.

Semoga jembatan ini menjadi solusi konkrit untuk mengurangi kemacetan panjang setiap sore hari menuju jembatan Mahakam untuk sekedar antri melintas jembatan kuning yang sudah berumur lebih dari seperempat abad itu.

Setelah jembatan Mahulu, kita tinggal tunggu penyelesaian Jembatan Mahkota 2 (Mahakam Kota 2).

(gambar diambil dari http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=633169&page=16)