PHP, Pemberi Harapan Palsu, istilah gaul yang ditujukan untuk mereka yang tak menepati janji, tak memberi bukti atas harapan atau semacamnya.
Menjadi korban PHP tentu tidak menyenangkan, resah, kecewa, galau, bikin nangis di pojokan, mandi di bawah shower lamaaaaa banget.
Potensi menjadi korban PHP bisa disebabkan oleh 3 hal. Pertama, karena tidak mengenal pelaku dengan baik. Kedua, karena tidak bisa membaca kondisi, dan ketiga karena memiliki ekspektasi yang berlebihan.
Tanya saja kepada penikmat bola liga Inggris musim ini. Tanyakan kepada fans Arsenal yang sempat memiliki harapan menyudahi puasa gelar 8 tahun. Bagaimana tidak, sejak awal musim hingga paruh pertama usai Arsenal tampil pede di papan atas klasemen sementara. Bangga, bungah, semringah. Namun, harapan mengangkat piala di akhir musim perlahan sirna ketika beberapa punggawa The Gunners dilanda badai cedera. The Gunners harus rela turun dari tahta saat memasuki paruh kedua.
Sakit!
Sakit!
Tanyakan pula kepada fans The Red Devils yang menjadi korban PHP David Moyes, The Choosen One. Sebagai pelatih pengganti yang ditunjuk langsung oleh Sir Alex Ferguson, David Moyes tak berhasil mempertahankan posisi MU sebagai tim besar. Alih-alih menjaga di jalur juara, Moyes United justru terpuruk dan terlempar dari zona Liga Champion. Lucunya, sepeninggal David Moyes, Everton-mantan klub asuhan Moyes-justru bisa bersaing di peringkat 5 besar. Moyes dengan sukses mengubah Manchester United menjadi Moyes United dalam waktu kurang dari 6 bulan. Hasil akhir bisa ditebak, Manchester United terlalu besar untuk David Moyes.
Sakit!
Sakit!
Sejak terpuruknya MU, persaingan juara semakin menarik. Tim-tim lain terlihat berebut memuncaki peringkat atas klasemen. Setidaknya ada pergeseran tim 6 besar yang kini dihuni oleh Arsenal, Liverpool, Chelsea, Man City, Tottenham Hotspurs dan Everton. Dan, korban PHP mulai berjatuhan.
Jangan lupa tanyakan pula kepada fans Liverpool yang timnya berhasil mengambil alih puncak klasemen dari Arsenal dan Chelsea, setidaknya hingga pekan ke-37. Pekan yang cukup pahit tatkala keunggulan 3 gol melawan Crystal Palace musnah oleh 3 gol balasan hanya dalam waktu 10 menit. Tambahan hanya 1 poin cukup membuat Luiz Suarez menangis di tengah lapangan melihat peluang juara semakin menipis. Sakit!
Pada akhirnya, tim Manchester Biru berhasil menjadi yang terdepan di akhir musim. Selamat!
Tahun ini memang penuh dengan PHP, tentu saja masih ada harapan yang lebih baik di tahun depan.
hiii ternyata PHP dunia bola :D
ReplyDeletedi bola aja ada PHP :)
Deletehihih..galon tingkat tinggi.. para fans..
ReplyDeletegalau bingits kena PHP
DeleteBola ya? gak ngerti :(
ReplyDeleteTapi kalo di-PHP-in cowok sih udah biasa #eh
Sama mbak.. saya udah biasa.. di- maupun me- :D
Deleteoh gitu ya... *jaga jarak..jaga jarak :)
DeleteLha sekarang saya lagi di-PHP-in sama pabrik henpon yang katanya masuk Indo bulan April. Sekarang? Nonsense....
ReplyDeleteUps, malah curhat :)