Memasuki tahun 2014 lalu saya memiliki resolusi destinasi traveling 2014, Beras Basah dan Derawan. Entahlah, smacam panggilan alam untuk melupakan gemerlap destinasi city view seperti Singapura. Pengin aja ga cukup, harus ada eksekusi.
Tuhan memang baik! Beras Basah diawali dengan sebuah status BBM, "Beras Basah, share cost. Anyone?" diperkuat dengan posting ajakan dari teman-teman Samarinda Backpackers di grup Facebook dan langsung aja kusamber. Kapan lagi ke Beras Basah rame-rame bisa share cost.
Dan, sepertiga perjalanan masih bisa ngebut hingga memasuki wilayah jalan berlubang (baca : Jalan Berlubang Menuju Bontang). Alhasil tak bisa memaksakan ngebut walau akhirnya tiba di meeting point Pelabuhan Tanjung Laut sekitar jam 10 malam. Istirahat makan malam sebentar lalu berangkat naik kapal jam 22.30.
Dengan menumpang kapal motor berkapasitas 30 orang yang sudah disewa sebelumnya dengan harga sekitar 1,5 juta kami mengandalkan kemampuan motoris untuk mengantar ke pulau Beras Basah.
Menembus gelap malam, dinginnya angin laut dan ditemani pemandangan rig oil pada malam hari di kejauhan selama 30 menit, akhirnya tiba di dermaga pulau Beras Basah.
Menembus gelap malam, dinginnya angin laut dan ditemani pemandangan rig oil pada malam hari di kejauhan selama 30 menit, akhirnya tiba di dermaga pulau Beras Basah.
Belum selesai menurunkan seluruh penumpang dan barang-barang pribadi serta logistik, gerimis menyambut kami. Gerimis yang romantis tak lama kemudian menjadi kurang bersahabat. Hujan turun disertai angin menerpa kami yang hanya bisa berlindung di teras sebuah pondok, sampai pagi!
Beberapa masih bertahan, yang lainnya mencoba mencari alternatif untuk sekadar bisa memejamkan mata di gazebo dan di dalam musala yang ternyata sudah penuh dengan pendatang lainnya.
Setelah melewati malam dipeluk angin laut serta dinginnya cuaca saat hujan, pagi yang ditunggu pun datang. Mentari pagi yang didambakan hanya mampu bersembunyi di balik awan hitam yang masih menggantung. Pemandangan sunrise pun terlewatkan.
Saatnya nyebur
Setelah menikmati sekitar pulau dengan jalan-jalan di pantai akhirnya, "Nyebur yuk!"
Air yang jernih dan lebih hangat dari cuaca pagi itu menggodaku untuk segera menceburkan diri. Bermodalkan kacamata renang saya pun menikmati suasana laut di sekitar dermaga. Adaptasi dulu sama open water, belum berani jauh-jauh dari dermaga.
Ini adalah pengalaman pertama kali nyebur ke laut. Iya, laut bukan sekadar kecipak-kecipuk di pantai dan ternyata air laut itu memang asin…luar biasa asin!
Meskipun tergoda untuk berenang lebih jauh untuk dapat melihat terumbu karang yang katanya memesona, tapi terpaksa mengurungkan keinginan. Belum siap! Sabar!
Liburan kali ini memang serba basah, tidur di gazebo yang basah, masih kena air hujan, sarung untuk selimut pun ikut basah, tas dan isinya ikut basah karena kehujanan, ya sudah nyemplung aja biar basah sekalian. Telanjur basah!
Itu saja?
Tidak! masih ada pesona Beras Basah yang sayang untuk dilewatkan, pesona bawah air!
Tunggu deh cerita berikutnya tentang finding nemo dan gelembung abadi.
Tidak! masih ada pesona Beras Basah yang sayang untuk dilewatkan, pesona bawah air!
Tunggu deh cerita berikutnya tentang finding nemo dan gelembung abadi.
Nah, Beras Basah sudah, kapan ke Derawan? Someday, somehow…
Tips |
|
Yang membuat aku ingin jalan-jalan lagi akhir-akhir ini adalah film Tracks (2013) sama fotomu yang bawah itu (y)
ReplyDeletemmmm...solo traveling gitu?
DeleteWah Indonesia ternyata lautnya gak kalah bagus loh ya... *masih bangga sama laut negara sendiri kalau aku*
ReplyDeleteIndonesia...keren banget..
Deletewah.. jadi pengen ke Beras Basah juga....
ReplyDeleteyuk ah...
Deleteaaaaak, kereen ... sungguh pengen banget liburan begini, tapi tapi tapi, piye anakku ... #tetepdeh :D
ReplyDeletesebenarnya bisa kok, ntar pas ke Kaltim lagi pas tuh umurnya buat main2 di pantai :)
Deleteeh, aku baru tau loh ada nama pulau ini, tadinya pas ngintip judulnya kirain Bras Basah Singapore, eh ternyata bukann
ReplyDeletega naik ke mercusuarnya kak?
ga punya akses naik ke sana..
Delete