Tenggarong, merupakan kota budaya dengan warisan budaya dan sejarah kerajaan Kutai Kartanegara. Setiap tahunnya diadakan Erau, festival kebudayaan yang mengangkat kebudayaan lokal dengan mengundang partisipan internasional untuk menarik perhatian wisatawan Internasional.
Beberapa waktu lalu saya berkesempatan melancong ke tenggarong dalam rangka nonton acara pembukaan festival Erau yang dibuka untuk umum. Acara ini masih berhubungan dengan Erau International Folkore and Art Festival 2014 (EIFAF 2014)
Selama saya bermukim di Samarinda ya baru kali ini nonton sebagian acara Festival Erau, maklum jiwa ‘nge-trip’ belum memanggil ke kota tetangga.
Selama saya bermukim di Samarinda ya baru kali ini nonton sebagian acara Festival Erau, maklum jiwa ‘nge-trip’ belum memanggil ke kota tetangga.
Berangkat dari Samarinda dengan menggunakan motor, Tenggarong dapat ditempuh sekitar 1 jam. Tenang, jalannya mulus cor beton, gak seperti ke Bontang kok :) Pasca rubuhnya jembatan Tenggarong November 2011 silam, akses menyebrangi sungai Mahakam menuju tenggarong dapat dilalui dengan kapal penyeberangan tradisional. Dengan biaya 5.000 per motor, kita bisa sampai di seberang dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit.
kapal kelotok yang mampu memuat hingga 10 buah sepeda motor |
Well, pembukaan festival Erau dipusatkan di stadion Rondong Demang, Tenggarong. Seperti acara pembukaan lainnya, inti acara hanya sambutan dan tari-tarian dari beberapa negara partisipan seperti Rusia, Italia, Korea Selatan, Kolombia, Latvia, Irlandia dan negara lainnya. Total ada 11 negara partisipan yang memeriahkan acara pembukaan ini.
Kiri : bupati Kutai Kartanegara, Kanan : KT 1 |
parade tarian dari negara partisipan |
Dengan modal lensa tele 70-200 mm saya mencoba mengambil beberapa momen. Sempat beberapa kali diusir oleh satpol PP karena dianggap mengganggu akses masuk partisipan, saya putuskan untuk menyelinap ke belakang panggung VVIP dan masuk ke lapangan berbaur dengan berbagai media cetak dan elektronik lokal maupun nasional saat tarian masal berlangsung. Eh, saya kan dari media juga, blogger, media sosial :)
ini tarian..apa ya namanya? |
Tarian pembukaan |
Acara pembukaan berakhir sekitar jam 1 siang, beberapa teman melanjutkan untuk mengikuti beberapa acara sesuai dengan jadwal festival hingga malam hari. Saya? Terpaksa kembali ke Samarinda karena ada kepentingan lainnya. Sayang sih...
Dayakneses |
Senyum mbak.. |
mumpung pasang lensa tele...tembak! |
Festival ini berlangsung selama satu minggu dan ditutup dengan ritual Belimbur, pesta siram-siraman air yang merupakan simbol penyucian diri. Walaupun tidak bisa mengikuti rangkaian acara festivalnya, nonton upacara pembukaannya pun sudah cukup.
Denger-denger Oktober ini masih ada festival budaya lainnya di Tenggarong yang tak kalah serunya Noted!
yang ini harus ada. Penting! Fokus ke kaos :) |
Wah.. Kemarin pengen nonton Erau tapi gak sempat...
ReplyDeleteSeumur-umur ke Erau baru satu kali.. :D
sama, saya baru sekali jugak..
DeleteTari Kipas? Fotone apik2 mas. Nek cahayane padang ngono otomatis speede cepet ya, enak gak perlu nyetting ISO.
ReplyDeletenek padang ki kepenak wis, garek maenke speed karo bukaan gawe bokeh :)
DeleteEh? ternyata ada negara lain juga yang ikutan ya.. baru tau :D
ReplyDeletesepertinya mulai tahun lalu sudah ada tamu mancanegara
Deletekeren-keren hasil fotonya.
ReplyDeletemaaciiihh.. :)
DeleteFestival mancanegara to tibake. Lha kok gak krungu tekan Jowo? :)
ReplyDeleteini event skala daerah dengan mengundang tamu internasional, jadi ya wajar gaungnya ga segede event skala nasional.. :)
Delete