Sepuluh pencetan tombol start tidak akan terasa bagimu. Namun, semuanya akan berbeda ketika sepuluh pencetan itu terus diulang tiada henti. Apalagi, jika di setiap pencetan itu harus membuka dulu selembar demi selembar dari sebuah buku setebal bantal. Percayalah, pencetan itu akan terasa berat dan melelahkan. Membunuhmu pelan-pelan seperti penyakit akut yang menahun. Sampai di pencetan keseribu, kau baru sadar kalau sudah mati kelelahan. Jadi, jangan pernah anggap enteng pekerjaan ini.
Sebuah sinopsis novel remaja karya Ihwan Hariyanto yang membuat ku tertarik untuk menukarkan rupiahku dengan sebuah novel.
XEROGRAFER: Curhat Colongan Tukang Fotokopi, begitulah judul lengkapnya.
Dari sinopsis yang disuguhkan gw mengharapkan akan sebuah pengalaman yang dapat diambil pelajarannya dari seorang B-U-D-I. Bukan Budi Setyawan maupun Budi Santoso atau Budi – Budi yang lainnya. Budi saja.
Tapi dasar gw yang gak pernah baca novel ternyata ekspektasiku berlebihan, maklumah sebelum beli buku ini gw baca buku GANTI HATI, Sebuah Pengalaman Pribadi-nya Dahlan Iskan seorang CEO Jawa Pos Group yang sukses melewati masa-masa krisis saat proses ganti hati (Liver). Tapi toh, masih saja ada kesan dari seorang Budi.
Ihwan Hariyanto yang di dunia nyata seorang Xerografer ternyata mampu memainkan emosi pembaca. Dari awal cerita disuguhkan cerita yang membuat gw senyum-senyum sendiri (dan ternyata baru kusadari ada orang yang mempehatikanku senyum-senyum sendiri…hiiiii jadi pengen malu), di tengah cerita gw di bawa ke suasana kerja di perpustakaan kampus Universitas Brawijaya dan di bagian ending…..hiks hiks..so touching…..Freya oh Freya…..
Overall, nayamul*lah buat ngisi liburan akhir pekan….:D
Nayamul = lumayan