Menjadi landmark negeri jiran Malaysia menara kembar Petronas menjadi tujuan utama kala berkunjung ke Kuala Lumpur. Pernah menyandang gelar sebagai gedung tertinggi di dunia pada masanya (dan masih menjadi gedung kembar tertinggi di dunia hingga saat ini), gedung setinggi 452 m dengan 88 lantai ini sayang untuk dilewatkan.
Skybridge Visit, begitulah istilah untuk kunjungan ke menara jagung kembar ini. Fungsi utama dari double-decked skybridge ini sebagai penghubung antara kedua menara serta untuk jalur evakuasi bila terjadi kondisi darurat. Seperti kebanyakan gedung pencakar langit lainnya, gedung ini pun mampu ‘bergoyang’ bila diterpa angin, jembatan yang terhubung di antara kedua jembatan mampu bergeser secara flexible dengan batas maksimal tertentu.
Untuk mengunjungi menara ini disarankan untuk datang pagi-pagi, loket dibuka mulai pukul 08.30 dengan jumlah tiket yang terbatas. Biaya tur adalah RM 10 untuk sampai di skybridge, bila ingin sampai lantai tertinggi tersedia paket tur seharga RM 40. Tur diawali dengan pemutaran film pendek berdurasi 7 menit tentang apa itu Petronas, kontribusi Petronas terhadap negara serta pembangunan menara itu sendiri. Tur akan dibagi menjadi 2 grup dengan tanda kartu pengenal berwarna hijau, biru, kuning, merah atau hitam yang dibagikan/dipinjamkan sebelum masuk ke bioskop mini.
Sebelum naik ke lantai 41 di mana double-decked berada pengunjung akan melewati mesin security check seperti di bandara. Naik ke skybridge lantai 41 dengan high speed lift dalam waktu kurang lebih 41 detik (kecepatan lift 6m/detik)
Di dalam skybridge sepanjang 58,4 m ini pengunjung akan diberikan kesempatan selama 15 menit untuk menikmati pemandangan di sekitar menara. Guide tour akan memanggil pengunjung berdasarkan warna tanda pengenal bila waktu telah habis.
Begitu saja? Belum...! Nikmati galeri Petronas/area pameran di pintu keluar (yang berisi tentang informasi seputar Menara Kembar), Suria KLCC (shopping mall) di lantai bawah dan PETROSAINS di lantai 4 Suria KLCC.
The design of each tower’s floor plan is based on simple Islamic geometric forms of two interlocking squares creating a shape of eight-pointed star. Architecturally, these forms reflect important Islamic principles of “unity within unity, harmony, stability and rationality”. |
Tips :
-
Datang pagi hari untuk antre tiket (loket buka mulai pukul 08.30), jam kunjungan bisa kita pilih atau untuk waktu kunjungan terdekat (jam 9.00AM – 5.00PM, buka setiap hari kecuali hari Senin tutup). Satu orang anteran maksimal untuk 5 tiket, jadi kalau rombongan gak perlu antre semua. Gantian aja, sisanya bisa jalan-jalan di dalam menara. FYI, saya antre hampir 1,5 jam karena jam 08.45 baru datang dan dapat jam masuk 10.20, turun dari skybridge sekitar pukul 11.10.
-
Di depan pintu masuk terdapat Gift Shop tempat pernak-pernik seputar Twin Towers. Tak ada salahnya mengunjungi tempat ini, namun sayang rasanya bila berbelanja di sini, masih ada tempat lain untuk berbelanja barang yang sama dengan harga yang jauh lebih murah. I’ll show you in next article.
-
Transportasi menuju menara ini dapat ditempuh dengan bus, kereta atau taksi. Stasiun KLCC masih berada di area menara. Bila naik taksi gunakan taksi argo untuk harga yang murah (bukan taksi mangkal) bilang saja tujuan ke KLCC (pengejaan English).
-
Total waktu kunjungan sekitar 4-5 jam termasuk antre tiket, skybridge visit, jalan-jalan santai di Suria KLCC, makan siang serta photo session.
-
Photo spot ada di taman di depan menara. Menara tampak lebih menarik pada malam hari, bila perlu gunakan tripod.
(ceritanya itu saja? Belum, masih ada Batu Caves, KL Tower, Genting Highland, tempat belanja suvenir murah meriah dan beberapa tips lainnya)