Sekadar Mampir ke Pantai Kemala

Sekadar Mampir ke Pantai Kemala

Balikpapan memiliki beberapa pantai yang menjadi objek wisata alam, salah satunya pantai Kemala. Perjalanan ke pantai kali ini hanya sekadar mampir melepas lelah dan refreshing setelah melakukan perjalanan Samarinda – Balikpapan menuju bandara Sepinggan.

Pantai Kemala
Panorama : dari ujung ke ujung

Memulai rencana perjalanan ke pantai Kemala dari bandara Sepinggan, saya nekad bertanya tentang arah tujuan pantai Kemala dengan petugas loket karcis, calo angkot hingga tukang ojek. Maklum, buta wilayah kota Balikpapan.

Karena bingung dengan transportasi, maka saya pilih yang paling mudah yaitu ojek. Tarif Rp 35.000 yang diajukan tukang ojeknya terlalu mahal buat saya sehingga tawar-menawar pun terjadi dan berakhir di angka Rp 20.000 untuk rute bandara – pantai Kemala. Entah karena memang tarifnya segitu atau dikasih harga murah karena saat tawar-menawar saya menggunakan satu bahasa dengan tukang ojek, bahasa Jawa. (soal teknik tawar-menawar silakan baca pengalaman saya : Tips Belanja Murah di Malioboro)

Sepanjang perjalanan, saya ajak ngobrol tukang ojeknya yang memberikan cerita singkat tentang kehidupannya di Kota Minyak. Entah berapa menit perjalanannya tetapi saya rasa tak terlalu jauh dan tak terasa sudah sampai di gerbang Kemala Beach and Resto. Akses ke pantai ini sangat mudah karena lokasi pantai tak jauh dari jalan raya Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan Selatan. Pantai ini biasa disebut juga dengan pantai Polda karena pantai ini dikelola oleh Yayasan Bhayangkari Polda Kaltim.

Pohon-pohon rindang, semilir angin laut serta lambaian daun-daun pohon kelapa menyambut kedatangan saya, dan tak butuh waktu lama saya pun langsung bertelanjang kaki untuk menikmati pasir putih. Di kejauhan tampak beberapa kapal besar menghias garis horisontal laut. 

Pantai Kemala
elemen keindahan pantai

Saat menyusuri pantai bila diperhatikan terdapat lubang-lubang di pasir, ternyata lubang-lubang ini adalah tempat bersembunyi kepiting-kepiting yang berkeliaran di pinggir pantai ini. Sesekali mereka keluar dari sarangnya mendekat ke sebuah batang kayu yang telah dipenuhi oleh semacam kerang hidup (atau apa namanya saya kurang tahu). Mereka akan kembali ke sarangnya ketika menyadari ada manusia yang mendekat.

kepiting-1
kepiting yang mencoba bersembunyi saat dihampiri
kepiting-2
ini namanya apa ya? nempel di batang pohon dan bergerak-gerak gitu...
 
Beberapa pohon kelapa yang rindang menggoda saya untuk menikmati limpahan oksigen sekadar berlindung dari teriknya matahari. Sepertinya saya salah jam berkunjung karena panas matahari terasa terik. Segelas es teh manis yang saya pesan dari salah satu resto cukup untuk mengobati dahaga yang luar biasa.

Di pinggir pantai terdapat beberapa resto tempat pengunjung bisa menikmati indahnya pantai sembari makan siang atau makan malam. Saat jam makan siang tiba, saya lihat beberapa rombongan pengunjung mulai berdatangan untuk makan siang di tempat ini. Saya menebak, mereka orang kantoran yang sengaja memanfaatkan waktu jam istirahat untuk makan siang sambil bersantai.

Tak terasa, teman saya yang sudah mengatur janji untuk bertemu sudah berada di dalam mobil yang siap membawa saya jalan-jalan ke kota.

Cerita tentang pantai Kemala belum usai, sembari menunggu tulisan berikutnya silakan simak 7 Etika Berwisata

6 comments:

  1. asik ni... Mantap bang... tapi sayang ga ngajak saya hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hayuk..kapan-kapan ke Balikpapan lagi....

      Delete
  2. bisa dipake berenang gak nih.. ?

    ReplyDelete
  3. Pantai kemala ga usah diragukan lagi keindahan dan kenyamanannya. sekedar mampir dan makan di jimbaran resto...mmmmhhh... luar biasa. Nuansa bali di balikpapan..

    TOP

    Salam,

    Hoe Travel Admin

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya..

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home