Fitur Manual di kamera SLR menjadi menu wajib bagi pengguna DSLR. Gengsi? Bukan! Alasan menggunakan mode manual adalah untuk memahami dasar-dasar fotografi itu sendiri.
Kecepatan shutter lag, bukaan diagframa dan pengaturan kepekaan cahaya (ISO) adalah komponen-komponen yang perlu diformulasikan secara seimbang untuk menghasilkan lukisan cahaya dalam kondisi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Kecepatan shutter lag, bukaan diagframa dan pengaturan kepekaan cahaya (ISO) adalah komponen-komponen yang perlu diformulasikan secara seimbang untuk menghasilkan lukisan cahaya dalam kondisi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan.
Ya, seimbang yang sesuai kebutuhan untuk mencapai nilai exposure yang tepat. Contohnya adalah foto siluet, tentunya nilai yang dicapai adalah Under Exposure. Sebuah kondisi yang tidak bisa dicapai dengan mode full Auto.
Bagaimana pengaturan yang tepat untuk menghasilkan foto yang bagus? Sulit rasanya untuk menetapkan nilai pengaturan yang baku, karena ketiga komponen tersebut bergantung kepada kondisi lingkungan saat pemotretan.
Kunci untuk bisa belajar fitur manual ini adalah berani mencoba, trial and error dan mempelajari hasil jepretan sehingga akan tiba masanya menggunakan fitur mode Manual akan menjadi menyenangkan.
Toh zaman sekarang eranya digital, jepret-jepret bila hasilnya jelek tinggal hapus. Khawatir shutter count cepet habis? Udah hajar aja, masih cukup banyak hingga ratusan ribu jepret.
Bagaimana dengan mode Auto? Kapan menggunakan mode Auto? Nanti-nanti aja deh ya sharingnya.. :)
Salam jepret.
sukses selalu belajarnya
ReplyDeleteaku dik wingi ditakut takutin shutter count, trus tak bales ngene, "Lha kapan blajare, nek wedi karo shutter count??"
ReplyDeletenah itu..kalau khawatir soal shutter count kapan belajarnya..
Deletebiasanya untuk penggunaan normal bisa lebih 3 -4 tahun kok
keren abis gan
ReplyDeleteBelum punya DSLR mas,,, kamera masih pake hpe android,,,,hee.
ReplyDeletesalam kenal
ndak masalah..saya awalnya pake kamera saku..
Delete