Hubungan Panas Negara Serumpun
Menjelang pilpres 2009, pertahanan Indonesia sedang diuji dengan adanya ‘intruder’ dari negara tetangga, Malaysia. Kasus pelanggaran batas perairan Indonesia – Malaysia di Ambalat semakin sering terjadi seiring ditemukannya sumber tambang minyak di daerah tersebut. Kali ini pemerintah tak boleh kecolongan seperti kasus Sipadan-Ligitan beberapa tahun yang lalu dengan mengantisipasi segala kemungkinan. Bandara Juwata di Tarakan Kalimantan Timur menjadi base terdekat untuk menjaga kedaulatan NKRI di laut Timur Kalimantan.
Sekali lagi, ini adalah sebuah ujian keseriusan pemerintah dalam menjaga wilayah terluarnya. Kasus Ambalat yang sedang mencuat ini menambah daftar permasalahan hubungan antar negara Indonesia – Malaysia setelah kontroversi Indonesial-Malaingsia di ranah blog, permasalahan TKI di Malaysia hingga yang sedang hot kasus Manohara.
Semoga presiden terpilih 2009 nanti bisa mempertahankan keutuhan Indonesia sebagai negara kepulauan dan tidak menjual aset negaranya. :p
(Bicara soal presiden, saya jadi teringat dengan presiden Soekarno dengan seruan Ganyang Malaysia..!! Perlukah kita meneriakkan Ganyang Malaysia saat ini? Sebaiknya kita lihat secara proposional!)
negara yang mebar-benar serumpun.. sodara sedarah aja bisa musuhan..
ReplyDeletemalingsia itu memang musuh dalam selimut
ReplyDeletekalo masih bisa tanpa perang dan ga ngerugiin indonesia ya mending tanpa perang, tapi kl dgn jalan tanpa perang bikin kerugian buuuanyaaakkk..mending perang sisan ahahaha (hungry)
ReplyDeletesemoga bisa di seleseiken dg jalan diplomasi, yg ngotot dan ngeyel dung yak
ReplyDeleteperang? realistis dung jgn cuman pgn dianggep dihargai trus perang... jgn mati konyol tanpa perencanaan.. angkatan persenjataan kita kalaaah :D meleduk duluan...
negara baru belajar berkembang kok malah perang. perang tuh lewat teknologi, pemikiran. bukan maen otot.mari kita cari otak kita masing masing..masih ada endak?
kayaknya teriakan Bung Karno perlu kita gemakan kembali.
ReplyDeleteduh,, jangan ada lagi deh pulau Indonesia yang jatuh ke tangan Asing. benar, kali ini pemerintah harus lebih serius terhadap masalah ini, mengingat Malaysia juga kuat banget membangun pertahanan.
ReplyDelete@ semuah :
ReplyDeletemakasih komennya,
buat phie : kok tumben dirimuh komene nggenah. biasanya mung nyampah..
hahhha..
Masalah ini memang harus dilihat secara proporsional dan rasional. Kalau bisa diselesaikan secara musyawarah, kenapa harus perang, ya nggak? Sebenarnya wilayah Ambalat itu sudah di luar daerah teritorial Indonesia, namun berdasarkan hukum laut tertentu, wilayah tersebut masih menjadi milik Indonesia.
ReplyDeleteapakah sudah waktunya rakyat dan pemerintah duduk bersama dan bersatu?
ReplyDelete@ iskandaria :
ReplyDeleteKedaulatan NKRI adalah harga mati
@ senoaji :
kalo yang ini sepertinya antar pemerintah deh..
macem-macem sikat.
ReplyDeleteaku nggak merasa bersodara sama melesie....
ReplyDeleteSemoga gak terjadi apa2 :(
ReplyDeleteindonesia terlalu baik ama negara tentangga, makanya sering bgt terjadi terus dan terus masalah gini
ReplyDeletenggenah po komenku? ora ah,iki aku yo gur nyampah kok (dance)
ReplyDeleteya kalau gak diganyang ya diemut aja
ReplyDeletewakakkakaa
Sebenarnya Presiden Indonesia bisa meneruskan Agenda dari Presiden Soekarno. Banyak pemikiran2 Beliau yang sangat spektakuler :D
ReplyDeleteIndonesia harus punya sikap..... sikat aja malaysia....
ReplyDeleteow ow,, belom apdet ternyata! :D
ReplyDeletesetuju dech sama mas iskadaria,, masalah ini emang harus diliat scr proporsional dan rasional...
ReplyDeletekepruk!!
ReplyDeletesemoga malaysia tidak melihat bahwa indonesia memiliki banyak kelemahan
ReplyDeletepemerintah kurang tegas dalam menangani hal ini
ReplyDelete