Berhubung bensin mood sudah full tank
, so
ceritanya yang lalu dilanjutin…
Belum sampai ujung ruangan langkahnya terhenti.
Ada pergerakan dari ujung ruangan.
Ah, syukurlah tidak ada kejadian apa-apa.
Sial, kupikir terjadi sesuatu dengan mereka..
Dengan langkah santai 2 orang tadi berjalan kembali ke barisan. Acara uji nyali kami akhiri setelah peserta ketiga menyelesaikan uji nyalinya.
Kami kembali ke lantai 2 melewati sebuah tangga putar yang mas Jalangkung sebut dengan ‘tangga Titanic’ karena tangga tersebut mirip dengan sebuah adegan di film Titanic. Ah, masa sih? Tanyaku dalam hati.
Kami tiba di sebuah lorong. Mataku menyisir ruangan demi ruangan yang kulewati. Mas Jalangkung menunjuk sebuah gedung di seberang yang menurutnya mempunyai kekuatan mistis yang tinggi.
“Nanti kita ke sana nggak mas?” Tanya salah seorang peserta
“Oh, engga” jawabnya singkat
“Kita tadi udah jalan lama mungkin ada yang capek trus konsentrasi berkurang. Takutnya nanti ada hal-hal yang tidak diinginkan. Ada yang digodaian atau takutnya malah kemasukan” ujarnya memberikan penjelasan yang logis.
Hampir satu jam rasanya mengelilingi gedung ini. Ada satu tempat yang tidak saya kunjungi saat itu. Ruang bawah tanah!
Mas Jalangkung menjelaskan, tempat yang paling angker adalah ruangan bawah tanah. Dulu di ruangan itulah para tahanan berada dan di situ pula pembantaian terjadi.
Untuk mencapai ruangan bawah tanah rombongan perlu mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp. 5.000. Nantinya pengunjung akan telanjang kaki karena ruangan bawah tanah menjadi tempat resapan air sehingga setelah hujan ruangan akan tergenang air. Pemandunya pun akan berganti, karena menurut mas Jalangkung perlu pemandu yang punya ‘kemampuan’ lebih bila berada di ruang bawah tanah itu.
Angker memang, di sana pulalah lokasi uji nyali di tayangan Dunia Lain yang sempat memunculkan sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang yang biasa disebut dengan Kuntilanak.
Akhirnya selesai sudah kuberwisata horor. Timer hape yang sedari tadi sengaja ku aktifkan menunjukkan di angka 1 jam 6 menit! Lumayan pegel juga berkeliling selama 1 jam.
Ah, perasaaan tak ada yang spesial di gedung ini. Entah karena hanya sugesti, rumor atau karena tak ada penampakan?
Masih tanggung, kusempatkan untuk nongkrong di salah satu sudut kota tak jauh dari simpang lima sambil menikmati mie goreng telur dan wedhang jahe hangat.
Lelah menghampiri, kuputuskan untuk mengakhiri malam panjang ini.
Di sepanjang perjalanan pengalaman di Lawang Sewu masih terbayang-bayang. Mata ini masih saja menyisir tiap sudut jalanan kota Semarang.
Memasuki sebuah jembatan, dari kejauhan kulihat segerombolan cewek-cewek cantik berbalut baju seksi.
‘Suit..suit..cewek-cewek seksi cari mangsa’ pikirku.
Sial, setelah kendaraan melintas di dekat gerombolan itu baru kusadari mereka ternyata BANCI !!!!! Kurang ajar!!!, cantiknya melebihi seorang perempuan.
Ah, sudahlah daripada ngebahas makhluk banci, mending baca yang satu ini.
Tips mengunjungi Lawang Sewu.
1. Kalau berkenan, kunjungi saat malam hari. Malam hari-nya manusia adalah siang hari-nya mereka. Kunjungan di siang hari sepertinya kurang seru. Usahakan jangan mengunjungi saat peak season, malem Jum’at (terutama malem Jum’at Kliwon), atau malam liburan karena akan memungkinkan banyak orang dalam tiap grup yang akan mengurangi kenyamanan berwisata horor. Yang ini asli pesen dari mas Jalangkung!
2. Konsentrasi, siapkan nyali, jangan ngalamun! Dilarang masuk ke Lawang Sewu saat perut kosong, karena dijamin tak ada yang jual makanan di dalam. Kalau Anda melihat ada yang jualan di dalam gedung berarti…….
3. Bawa senter, penerangan lampu layar hape gak mumpuni. Jangan bawa petromak, lampu emergency atau yang sejenisnya karena akan mengurangi suasana horornya.
4. Hitung jumlah rombongan, kalau-kalau ada yang nambah jumlah pesertanya. Hindari menggunakan sistem hitungan berantai. Bila peserta berjumlah 5 orang misalnya, waspada bila ada yang menyebut hitungan ke-6!!. Nah loh!!!
5. Jangan bawa balita. Yang ini serius, penglihatan balita terhadap dunia lain masih sensitif.
6. Bila berminat berfoto ria di dalam gedung, tidak dianjurkan pake kamera hape takutnya ada missed call dari ‘alam gaib’. He..gak ding..
Pake kamera hape hasilnya gak maksimal meskipun kamera dilengkapi dengan
flash. Gunakan kamera saku digital yang secara fasilitas lebih baik dari kamera hape. Bila memungkinkan gunakan kamera DSLR, siapa tahu Anda beruntung menangkap penampakan tuyul, kuntilanak, pocong atau makhluk yang lain. Tapi yang jelas bukan
Poo-cong yang satu ini!
7. Boleh bawa permen untuk olah raga mulut. Tapi jangan sekali-kali membawa permen setan bermerk KEMENYAN.
Selamat berwisata horor!!
(end)