7 Etika Berwisata

7 Etika Berwisata

Liburan bisa menjadi alternatif untuk melepaskan penat dan mencari 'kesegaran' baru. Berlibur di tempat baru baik di dalam maupun di luar negeri akan memberikan pengalaman lain ketika berwisata. Namun jangan lepas kontrol ketika berwisata, ada beberapa etika berwisata yang harus dipahami agar acara liburan bisa bermakna dan tidak dinodai kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

1. BagasiBaggage
Meskipun hak setiap wisatawan membawa bagasi namun bukan berarti bebas membawa bagasi/barang bawaan berapa pun. Barang bawaan yang berlebihan justru akan merepotkan, semakin banyak bagasi yang dibawa semakin lemah pengawasannya. Bagasi yang menumpuk juga akan mengganggu penumpang lainnya, baik di bis, kereta, pesawat atau transportasi lainnya. Ini liburan, bukan piindahan kan?!

(image : cartooonstock.com)

 

2. Air Minum
Bila terbiasa membawa botol minuman ke dalam kabin pesawat di penerbangan domestik, maka hal ini tidak diperbolehkan di rute penerbangan internasional. Air minum dalam bentuk botol/kaleng akan 'parkir' di gerbang X-Ray imigrasi. Untuk cairan yang dibawa ke dalam kabin terbatas maksimal 100 ml. Cermati juga beberapa peraturan mengenai barang-barang yang tidak boleh/boleh dibawa masuk kabin pesawat terutamauntuk rute internasional.

3. Rokok
Jangan sembarangan merokok! Tidak semua orang suka dengan asap rokok, Bila berpergian ke luar negeri No Smoking Area cermati aturan merokok di negara tujuan. Di negara tetangga seperti Singapura membatasi perokok untuk merokok di tempat umum. Perhatikan juga mengenai jumlah bungkus rokok yang boleh di bawa ke negara tujuan, biasanya hanya diijinkan 1 bungkus rokok dalam keadaan terbuka. Pelanggaran peraturan mengenai rokok akan mengakibatkan kerugian waktu, psikologis dan tentu saja denda finansial yg jumlahnya tidak sedikit.
Terbukti, teman dari teman saya dikenai ancaman penjara 7 hari karena membawa 7 bungkus rokok dari Kuala Lumpur menuju Singapura. Akhirnya dengan bantuan pihak KBRI, mereka bebas dengan denda Rp 5.000.000!

 4. Kamera
Tidak semua tempat wisata mengijinkan turis menggunakan kamera contohnya museum atau tempat peribadatan. Silakan minta ijin ke petugas apakah boleh menggunakan kamera. Di kebun binatang haram hukumnya menggunakan lampu kilat (flash) karena akan mengagetkan beberapa binatang. Patuhi tanda larangan memotret di tempat-tempat terlarang seperti di bandara atau loket imigrasi karena alasan keamanan.

5. Sampah
Jangan tinggalkan jejak negatif di tempat wisata baik itu di perkotaan, pantai atau pegunungan. Bijaklah dengan kemasan makanan/minuman, bila tidak menemukan tempat sampah simpan dahulu hingga menemukan tempat sampah.

6. Pakaian
Cermatlah dalam memilih pakaian terutama untuk kaum wanita. Di beberapa tempat wisata tidak mengijinkan wisatawan masuk bila menggunakan pakaian seksi seperti tempat wisata peribadatan (contoh : Candi Borobudur dan Grand Palace, Bangkok). Prohibited Outfits

7. Rambu-Rambu
Jangan sepelekan rambu-rambu peringatan atau larangan yang ada di tempat wisata seperti DIlarang Berenang, Dilarang Mendekat, Dilarang Masuk, Dilarang Memberi Makan dan sebagainya.

Selamat berwisata!

7 comments:

  1. siaap.. pak bos... weh..sing abot.. ndak boleh rokok banyak nih....he.he.e..

    ReplyDelete
    Replies
    1. gpp kalo mo ngrokok, tapi ga boleh dinyalain. bolehnya dikunyah aja..ahahaha...

      Delete
  2. eh soal pakaian, nggak ada gambar nude disilang, berarti ... #eh
    *komen saru* xD

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. waaah boleh jg tuh tips nya... tp klo menurut gw sih kamera tuh pendukung pengambilan objek jg. dan klo kata gw, Canon (http://www.lazada.co.id/canon/) tuh kamera yg sgt pas BANGET,,,,apalg buat ambil objek landscape...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Canon, Nikon atau Fujifilm sama aja :)

      Delete

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya..

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home