Jarum jam menunjukkan angka 11 malam, rasa kantuk dan lelah menyelimuti setelah sore sebelumnya menyelesaikan 2 game bulutangkis. Tak berlama-lama kuputuskan untuk segera beranjak ke peraduan. Tapi belum lama mata ini benar-benar terpejam, suara gaduh di luar terasa sangat mengganggu dan memaksaku untuk keluar sejenak. Ternyata sepasang kucing sedang ‘bercengkerama’. “Ssssshhhh..ssshhh…!!” usirku kepada pasangan sejoli itu. Acara tidurkupun kulanjutkan.
Belum genap kira-kira setengah jam, kembali aku dikagetkan dengan suara yang kali ini lebih berisik. Kucing-kucing itu lagi, pikirku! Kucoba kembali mengusir mereka, tapi alangkah kagetnya begitu melihat salah satu kucing ternyata berkepala kaleng!
Bukan..bukan, ini bukan cerita tentang hantu. Ternyata kepala kucing tersebut terjebak masuk–sepenuhnya–ke dalam kaleng makanan kucing hingga tak bisa melepaskan diri. Rasa iba seketika muncul untuk melepaskan derita kucing tersebut. Dengan agak kesulitan akhirnya berhasil juga. Sesaat setelah terbebas, kuteringat mimik muka kucing itu dengan menunjukkan taringnya layaknya hendak berkelahi. Ah, mungkin itulah cara kucing itu berterima kasih, pikirku.
Esoknya kutonton highlight sepakbola di TV dan kaget saat membaca judul “Gol Bunuh Diri Menangkan Arsenal”! Gila, pikirku. Tertinggal 2 gol 10 pemain bisa nyalip 3 gol! Sejenak kemudian ku simpulkan ah, mungkin inilah mental juara.
Di liga spanyol,
Di final liga Champion beberapa tahun yang lalu saya teringat
Selanjutnya ada
Arsenal, Real Betis,
Inspirasi seperti itu pulalah yang saya dapatkan dari seekor kucing yang kepalanya terjebak di dalam kaleng semalam sekalipun si kucing harus jatuh bangun dan membangunkanku dari tidur.
Lain kali hati-hati ya cing!! :D
Baca Juga :
Setan Merah Tak Lagi Kesetanan