Booming, kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah film Ayat-Ayat Cinta produksi MD Pictures. Film tersebut sukses menyedot perhatian masyarakat yang penasaran dengan film yang diadaptasi dari novel laris karya Habiburrahman El Shirazy yang berjudul sama. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan kesempatan duduk di dalam bioskop, calon penonton harus rela mengantri di depan loket. Bahkan fakta yang saya temui di cineplex 21 Mall SCP Samarinda, tiket telah terjual habis pada hari sebelumnya. Di kaca loket tertempel kertas bertuliskan “Tiket AAC untuk hari ini sudah habis!!”.
Kesuksesan film garapan Hanung Bramantyo inipun lantas mengundang ‘semut-semut’ nakal yang ingin ikut menikmati ‘gula-gula’ manis besutan alumnus SMP Muhammadiyah III Yogya itu. Fakta di lapangan dengan mudahnya film bajakan AAC ditemui dengan format VCD. Sudah menjadi rahasia umum bila negeri ini kaya akan ‘pembajak’ karya cipta. Alih-alih memerangi pembajak, hasil kesenian karya cipta sendiripun malah kecolongan dibajak oleh negara tetangga.
Awalnya sempat terbesit pertanyaan dari mana sang pembajak memperoleh soft copy film tersebut, dilihat dari kualitas gambar yang tergolong bagus untuk ukuran bajakan saya sempat berperasangka buruk terhadap ulah ‘orang dalam’. Berita terakhir yang saya dapatkan, beredarnya copy bajakan tersebut di dapat dengan download dari internet. Entah dari situs mana dan dari mana situs tersebut mendapatkan soft copy-nya, yang jelas hal tersebut sangat merugikan. Kini film yang konon menelan biaya produksi hingga Rp. 5 M itu dengan mudah ditemui bajakannya (bukan bermaksud promosi loh!!).
Bagi saya pribadi kalo mo nonton film
Yak! Saya setuju,pri kalau film indonesia lebih baik tidak nonton dari bajakan! Mari hargai karya anak bangsa!! ^o^
ReplyDeleteternyata bos kita yang satu ini juga kena virus ayat2 cinta.. xi..xi..xi.. ^_^
ReplyDeleteAq lebih suka yang bajakan.... Coz da lihat yang bajakan he 3x
ReplyDeleteBeda banget sama mas prie, kalau saya pingin lihat film nunggu bajakan beredar dulu, bukannya ga mau menghargai karya anak negri, lha wong saya ini blogger miskin kok. Mending uangnya yang buat nonton bioskop buat beli maem atau buat nyi jemuah. he..
ReplyDeleteya gitu deh.. selalu ada aja yg ngebajak.
ReplyDeletesalam
setuju banget! mendingan kalo utk film indonesia jgn beli yg bajakan. paling engga, walo kecil kita ikut bantu2 menjadikan film indonesia maju.
ReplyDeletekalo mau nonton bajakan juga, film barat ajalah. bikin pengecualian utk film yg diproduksi sama bangsa atau katakanlah, temen2 kita sendiri.
bcoz skrg hrg cd/dvd muahaalll bgt booo.. mending wat beli susu anak,kalo mesti ke bioskop hiks mesti ngrayu nya 1/2 mati ga bakalan mau,.. secara micua alergi masuk kesana *ga th alergi kantongnya ato suasananya* kasian kan gw
ReplyDeletehehe jd curhat gini
Iya nih... kemaren abis nonton ama Caramel, begitu nyampe di kos2an, eh ternyata temen kos pada nonton itu bajakannya di leptop...
ReplyDeletegeram juga padahal uda bayar mahal2...
astaghfirullah...
Fahnyu mode ON, hehehe...
@nengiien:
ReplyDeletemakanya itu mending nunggu film orix keluar, trus sewa yang ori gitu...resikox nonton flm yg udah basi.ha ha ha.....
hehe waktu mo nonton di bioskop tapi keabisan tiket jadi beli bajakan (alesan.. aja)
ReplyDeleteUntung saya ngga' hobi nonton. Jadi ngga' pernah ngerasain habis atau tidak habisnya tiket
ReplyDelete