Kini, beberapa kali
saya dengar terjadi razia PSK
pemadaman listrik bergilir di beberapa kota
seperti Semarang, Jakarta
dan beberapa kota
lainnya. Hal ini tentu saja tak bisa dihindari mengingat krisis energi yang
sedang melanda negeri ini.
Berikut ini beberapa
tips dari pengalaman pribadi yang dapat diaplikasikan saat ML :
- Info ML
Alangkah bijaknya jika tiap malam Jumat Anda menyediakan jadwal pemadaman listrik untuk daerah Anda. Hal ini
berguna untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang berhubungan dengan
kegiatan/pekerjaan Anda sehingga aktivitas Anda tetap berjalan. Info jadwal dan
lokasi pemadaman listrik dapat Anda dapatkan di website resmi PLN masing-masing daerah. Untuk wilayah Kalimantan
Timur dapat dilihat di
sini.
- UPS (Uninteruptable
Power Supply)
Ini khusus bagi Anda yang beraktifitas di
depan komputer, sebagai cadangan listrik sementara bila terjadi pemadaman
listrik. Bayangkan bila Anda sedang menuangkan ide, imajinasi atau inspirasi
Anda dan tiba-tiba..pettt..komputer mati!! Sayang bukan ide menguap begitu saja???
Fungsi dari UPS sendiri adalah memberikan
supply listrik ke komputer Anda
sementara, sehingga saat mati lampu Anda masih punya waktu untuk menyimpan data
pekerjaan Anda dan mematikan komputer sesuai prosedur. Lamanya UPS bekerja
tergantung besarnya kapasitas UPS dan output
yang digunakan. Untuk satu unit PC monitor tabung dengan UPS 600VA, biasanya dapat
bertahan sekitar 5-10 menit. Waktu yang cukup untuk sekedar menyimpan data dan mematikan PC.
Selain untuk mengamankan data-data yang sedang dikerjakan, penggunaan UPS juga dapat mencegah kerusakan PC (hard disk dan unit power supply) karena terputusnya arus listrik secara mendadak.
- Emergency
Light
Yang ini wajib untuk penerangan di malam
hari. Sebaiknya pilih emergency light
yang berjenis LED, karena selain hemat konsumsi listrik lampu jenis ini
biasanya mempunyai bentuk fisik yang tidak terlalu besar. Biasanya dalam tiap unitnya
terdapat 10-20 buah lampu LED yang dapat memberikan cahaya setara dengan emergency light berjenis TL.
Bila memungkinkan, hindari penggunaan
penerangan lilin untuk mencegah bahaya kebakaran. Bila terpaksa, pastikan segi
keamanannya. Beberapa kasus kebakaran di Samarinda terjadi karena penggunaan
penerangan lilin yang kurang hati-hati.
- Cabut steker AC dan Kulkas
Hal ini dimaksudkan agat saat aliran
listrik kembali bekerja, tidak ada beban puncak yang diakibatkan oleh start-up kerja kompresor AC dan kulkas
secara bersama-sama. Di beberapa kasus hal ini dapat mengakibatkan putusnya
sakelar pengaman (MCB) karena kelebihan beban.
- Gunakan genset
Untuk pengusaha – warnet, ruko atau mini
market – pengunaan genset sepertinya tak bisa dihindari. Hal ini untuk menjaga
agar aktifitas dapat berjalan seperti biasa saat terjadi pemadaman berjadwal. Sebagai kompensasinya perlu adanya
budget tambahan untuk pembelian BBM.
Untuk pelanggan listrik rumahan, dapat
juga menggunakan genset yang berukuran mini sekedar untuk penerangan di malam
hari. Alternatif lain adalah menggunakan inverter tenaga batere (aki) yang kemudian di-convert ke tegangan AC 220V. Untuk yang
terkhir ini sepertinya lebih hemat dan tidak polusi suara (bising), hanya saja
diperlukan biaya pengadaan barang yang
lebih mahal.
- Yang Penting, Matikan yang Gak Penting
Dengan pemakaian genset dengan kapasitas
yang terbatas, maka alangkah baiknya juga bila penggunaan perangkat elektronik
menyesuaikan. AC, kulkas, pompa air, mesin cuci dan segala peralatan elektronik
lainnya yang menggunakan tenaga motor memerlukan daya yang tidak sedikit,
terutama saat start-up sehingga baiknya dihindari saat menggunakan tenaga genset.
Semoga bermanfaat!