PON XVII telah berakhir dan mencatatkan sejarah
baru dalam olahraga nasional. Berbagai permasalahan sempat menghadang. Mulai
dari logo PON (yang sempat dikomplain oleh komite olimpiade berkenaan dengan
jumlah dan warna cincin di logo resmi), prasarana dan berbagai permasalahannya.
Sempat terancam mundur dari jadwal yang ada,
program Trisukses (sukses prestasi, sukses penyelenggaraan dan sukses
pemberdayaan ekonomi rakyat) pun berhasil diraih. Dari segi prestasi, target 5
besar pun terlewati dengan raihan posisi ketiga di bawah juara umum Jatim dan DKI Jakarta yang secara mengejutkan menyalip di hari terakhir.
Sederet prestasi yang diraih seyogyanya dapat
dipertahankan. tercatat 176 rekor lama terpecahkan yang berasal dari 10 cabang olahraga. 58 rekor nasional, 115 rekor PON, 2 rekor SEA Games dan 1 rekor Asian Games. Selain sederet prestasi, PON kali ini meninggalkan permasalahan, di antaranya adalah indikasi kasus suap wasit di cabor loncat indah. Sebanyak 14 juri dan wasit akan diperiksa. Terlepas dari itu semua, akan lebih lengkap lagi bila sukses penyelenggaraan dapat
memotivasi atlet di level lokal maupun nasional. Prasarana yang telah dibangun
dengan uang rakyat seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat pula.
Stadion Utama Kaltim, Palaran
senilai Rp. 1,1T yang dibangun dengan
rancangan megah mirip stadion
Miyagi, Jepang setelah PON XVII ini diharapkan agar dapat tetap berfungsi. Diharapkan dapat
menjadi simbol kebanggaan nasional layaknya stadion GBK, Jakarta
dan stadion
Jakabaring, Palembang tempat digelar pertandingan terakhir (final) piala
tahun lalu.
Kaltim 5 besar? Lewat wal ai...!!!
(closing ceremony)
(end)
pertamaxxxx!!!!!!! :)) selamet ye juara 3 :D
ReplyDeletesulsel payah, cuma masuk 6 besar.. selamat buat tuan rumah, masuk peringkat ketiga, maju terus untuk PON selanjutnya :)
ReplyDeleteMudah2an fasilitasnya dapat terus digunakan. Sayang banget duit 1 triliun kalau ternyata nantinya gak ada kelanjutannya.
ReplyDeletePON berikutnya Kaltim mesti tetap menunjukkan prestasi, sebagai tanggung jawab moral atas keberadaan fasilitas. Jangan kayak Sumsel tuh.
moga2 PON kali ini semuanya jujur ga ada main belakang :)
ReplyDelete@phie:
ReplyDeletehehehe...
@unieq:
siip..menatap Riau 2012
@edskywalker+tony:
meksi peringkat 3 tapi ga bangga juga..
kebanyakan atlitnya 'bajakan' dari luar popinsi alias beli bukan orang kaltim asli...
tau sendiri-lah...
Hidup jatim.... hehehe maaf ya pri... jatim menang medali menang juga di sepakbola.. perfect dah.....
ReplyDeleteJogja ga' masuk 10 besarrrr...
ReplyDeletehihihihi.. :D
tapi gak lagi ada mitos "11 medali emas" yang selama 60 taon di sandang oleh Jogja. Taon ini memecahkan mitos tersebut, dapet lebih dari 11 medali emas.. meski ga' masuk 10 besar.
xixixixi...
kontingen jatim emang top!!hidup jwa timur, hehehehe mentang2 dari jatim
ReplyDeletewah jatim menang hore.....selametan ah...
ReplyDelete@anang:
ReplyDeletesayang kemaren mas ga bisa liat finalnya..deuh padahal seru tuh..
cuma kebagian closing ceremonyx aja..
@mOmOn:
mang ada mitos kaya gitu ya mOn...
hehehe..
baru tau aq..
@Oesoes:
saia dai Jogja, pi dukung Jatim juga...
@iksan:
jatim juga?
bonek donk!!
Iya ada mas...
ReplyDeleteQ tau'nya juga baca berita di Kompas.
kekekeke.. :p
Hidup jatim... jatim is the best
ReplyDelete