MRT, Transportasi Bersahabat Bagi Wisatawan di Singapura

MRT, Transportasi Bersahabat Bagi Wisatawan di Singapura

Salah satu dukungan destinasi pariwisata adalah sarana transportasi menuju ke tempat wisata. Singapura dan Kuala Lumpur tahu benar bagaimana menarik wisatawan ke tempat wisata yang sebenarnya biasa saja.
MRT, LRT, Monorail, Skytrain-atau apapun namanya-merupakan transportasi paling mudah, murah dan nyaman ketika berkunjung ke negeri jiran seperti Singapura, Kuala Lumpur atau Bangkok.

Singapore MRT 
Seperti di Singapura kemudahan transportasi ini mengakomodasi wisatawan dengan mudah dan murah serta merupakan rekomendasi terbaik untuk berkeliling kota ketimbang naik taksi.

Bagi first timer diperlukan adaptasi dalam memahami sistem transportasi serta jalur MRT-nya, biasanya 2-3 kali naik MRT sudah bisa memahaminya terlebih soal perpindahan kereta di Interchange Station.

SMRT System Map

Untuk dapat menggunakan transportasi ini diperlukan STP Card (Singapore Tourist Pass) seharga S$12 yang bisa diisi ulang (top up) mulai S$10. Saldo akan langsung terpotong setelah digunakan, besarnya biaya tergantung jarak yang ditempuh.

Singapore Tourist Pass
Untuk menghemat biaya seperti backpacker misalnya, jika ada teman yang pernah ke Singapura dan memiliki kartu MRT, pinjam saja lalu lakukan top up sebesar S$10 untuk digunakan kembali.
Jika terpaksa beli baru, sekembalinya ke Indonesia kartu tersebut jangan dibuang. Siapa tahu suatu saat berguna kembali, entah untuk sendiri atau dipinjamkan kepada teman atau kerabat.

MRT Singapore


Tips :
  1. Selalu bawa peta MRT saat berpergian, peta cetak berukuran kecil yang cukup masuk kantong bisa diminta di loket informasi di setiap stasiun atau unduh peta/aplikasi jalur MRT Singapura.
  2. Peta jalur MRT Singapora serta kalkulasi biaya perjalanan per stasiun bisa dilihat di sini.
  3. Jika sesekali menggunakan MRT, gunakan tiket standar yang harganya lebih murah, jika frekuensinya lebih sering gunakan tiket EZ Link atau Singapore Tourist Pass.
  4. Perhatikan larangan yang ada di dalam gerbong. Biasanya terdiri dari dilarang merokok, dilarang makan dan minum, dilarang membawa material bahan bakar serta dilarang membawa durian. (Baca : 7 Etika Berwisata)
  5. Bagi para lelaki, jaga mata, jaga sikap, akan banyak ‘pemandangan’ menu KFC di dalam kereta :)
Nah, jika sudah paham caranya kini saatnya trainvelling….

5 comments:

  1. Untuk dapetin informasi disana sangat luarbiasa gampangnya. Peta ada dimana-mana, termasuk di dalam MRT-nya. Jadi saya gak pernah bawa bundelan peta kemana2 pas di KL or singapore. Gak kelawan (ama Jakarta) =(

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju banget, peta dan jalur MRT tersebar, papan petunjuk memadai, larangan dan himbauan juga jelas. Informatif banget deh, untuk Jakarta sepertinya belum bisa dibandingkan... :)

      Delete
  2. belum pernah kesana, huhuhu. melancongnya cuma di lokal-lokal aja. untuk sekarang mungkin lebih enak menggunakan gps kali ya.... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga suatu waktu ngerasain juga, kalo di sana dijamin deh ga perlu GPS :)

      Delete
  3. Nomer 5 itu berlaku untuk cewek juga gak ya? Kali aja di sana banyak cowok yg pakek hotpen #eh

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya..

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home