Bukan rahasia lagi sepakbola Inggris melalui English Premier League-nya mampu menyedot perhatian publik. Banyak pula yang mengakui EPL merupakan liga paling menarik di jagat sepakbola.
Prestasinya pun tak bisa dipandang sebelah mata, dua tahun terakhir klub-klub Inggris mampu menguasai Eropa -dalam hal ini Liga Champions- dengan meloloskan tiga wakilnya hingga ke babak semifinal. Bahkan musim ini klub Inggris menghadirkan all
Ya, klub liga Inggris memang sedang berjaya, namun prestasi klub-klub liga Inggris tak sebanding dengan tim nasional Inggris. Beberapa kali terseok di babak penyisihan Euro 2008, berada di ujung tanduk keberhasilan menembus Euro 2008, hingga akhirnya mencatatkan sejarah tidak masuk ke putaran final Euro 2008.
Ironis memang, tapi hal ini bukannya tanpa sebab. Perhatian terhadap pemain lokal terlihat kurang mendapat tempat di mata pelatih klub liga Inggris. Lihat saja Arenal yang hanya punya Justin Hoyte dan Theo Walcott sebagai pemain berdarah Inggris, sisanya merupakan pemain impor.
Manchester United dan
Dengan jumlah pemain lokal yang menghuni klub big four tersebut, tentu terlihat timpang bila dibandingkan dengan jumlah pemain import. Inipun tak bisa disalahkan karena pihak klub akan melakukan langkah terbaiknya untuk mengangkat prestasi klub dengan mendatangkan pemain import. Langkah Manchester United pun bisa dijadikan contoh. MU punya akademi sepakbola yang mencari bibit-bibit muda yang diharapkan bisa melahirkan pemain profesional. Beberapa nama yang berasal dari akademi sepakbola MU –yang juga pemain timnas Inggris- sebut saja David Beckham, Philips Nevile, Gary Neville dan Paul Scholes. Dua nama terakhir bahkan masih memperkuat skuad Setan Merah.
Kekuatan timnas Inggris mulai melemah seiring dengan berkurangnya pemain lokal. Tentu saja, publik Inggris tak bisa bergantung kepada David Beckham, Gary Neville atau Paul Scholes yang kemampuanya mulai berkurang dimakan usia.
Euro 2008 tanpa Inggris, sebuah ironi sepakbola Inggris.
Klub Inggris Tambah Kaya Karena Euro.
Gerrad Dukung Kuota Demi Inggris.
(end)
ah gw tetep cinta inggris ah....
ReplyDeleteiyahhh.. masa ga ada Inggris,, tapi yahh.. inilah hidup,, hehe..
ReplyDeleteyang penting Portugal, Jerman, Prancis masih ada....
hidup EURO!!
yuk akh
namanya juga bola prie, bola kan bundar ada kalanya diatas dan ada kalanya di bawah kan..tapi iya si euro tanpa inggris hambar ya
ReplyDeletegimana lagi
ReplyDeleteMU > England
bete bgt EURO tanpa Three Lion,,
ReplyDeletebagai sayur tanpa garam *hayah*
hidup Inggris!aphied tetep cinta Inggris!!
Duh enaknya yg ngerti bola..
ReplyDeleteSaya duduk manis saja ah disini mendengarkan.
Go Euro 08!! Dan..salam kenal
sama gak ngerti bola.. saya cuma cukup kecewa kenapa ada euro 2008 sih... kan saya terganggu dengan efek dari para pecinta bola... *melirik ke swami...
ReplyDeletehuh
Sudah menjadi resiko katika persepakbolaan modern dijadikan industri dan ajang bisnis, Dan EPL sekarang ini menjadi surga bagi pesepak bola dan pebisnis.DAn korbannya tentu para pemain lkal itu sendiri yang tidak mampu berkompetisi dengan para pemain import. Hasilnya timnas memble.
ReplyDeleteiya kasian ya tim nasional inggris ga lolos seleksi euro 2008 padahal q uda ngirim sms sebanyak2 banyaknya lho e.. tetep tereliminasi ( emang Afi )
ReplyDeletebos itu q iksan yang koment terakhir
ReplyDeleteiya yah. aq malah gi nyadar.
ReplyDeleteyah, namanya juga nasib nya udah digariskan begitu. mo gimana lagi?
:D
Kenapa inggris bisa seperti itu? Tanya kenapa.
ReplyDeleteInilah efek bisnis di premier league yang terlalu money oriented. Siapa yang salah?
Tenang Inggris masih teratas koq.