Ramadan sudah berlalu satu minggu pertama, para pencari Tuhan masih berlomba-lomba untuk menemukan Tuhannya yang sempat hilang. Di setiap lapar dan dahaga serta di setiap sujud mereka mencari keberadaan Tuhan.
Para pencari Tuhan di sini adalah sebutan untuk umat Islam yang dengan senang hati menyambut bulan penuh rahmat ini. Namun kalau Para Pencari Tuhan beda lagi, ini adalah judul sinetron religi yang tayang setiap Ramadan tiba.
Sinetron yang hingga kini memasuki jilid 6 ini berisi tentang contoh cerita yang biasa kita temui dalam kehidupan sehari-hari dan sarat dengan kritik sosial. Berbagai pelajaran yang bisa kita ambil hikmah, okelah yang namanya sinetron tak lepas dari unsur rekayasa namun terkadang terjadi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh kisah pak Jalal mengalami perputaran roda kehidupan dari kaya raya berumah mewah hingga kini tinggal di gubuk kecil. Asrul yang bercita-cita pergi naik haji dan kesampaian pergi ke tanah suci namun saat kembali ke tanah air mendapati usahanya terancam bangkrut.
Kisah pak RW bersama komplotannya sibuk mencari celah dari kesalahan orang lain, mencari kesempatan untuk mengumpulkan rupiah dari agenda sosial dan keagamaan serta beberapa cerita menarik lainnya yang terkadang mudah kita temui di lingkungan kita.
Sekali lagi walaupun ini cuma sinetron tentu ada pelajaran yang bisa dipetik dan bermanfaat. Kalau pun tidak, ini merupakan sinetron berkualitas dibandingkan dengan sinetron-sinetron biasa yang memamerkan kemewahan dan jabatan.