Beberapa waktu yang lalu, secara resmi Honda telah meluncurkan produk terbarunya bernama City Sport 1 (CS1).
Keinginan untuk melihat lebih dekat produk yang diklaim sebagai spesies baru sepeda motor ini terwujud setelah melihat langsung saat launching di Mal SCP, Samarinda.
My first impression was so excited, kesan futuristik terlihat jelas. Cuma sayang, bentuknya yang gemuk di depan mengurangi rasa kekagumanku.
Melihat spesifikasinya membuat saya berpikir sejenak. 125cc plus 5 percepatan…I think that will be useless for me!.
Sebelum akhirnya meminang Juprie, sebenarnya sungguh sebuah motor Honda adalah impian saya sejak dulu. Beberapa pilihan saat itu telah ku timbang-timbang.
Supra Fit lewat karena model lama, Revo lewat juga. Meski model paling gres saat itu tapi bodinya kok ngga sreg ya, terlebih penyakit lama Honda kambuh lagi. Ganti Baju doang! Terakhir, New Supra X 125. Ahaaa!! Ini baru mantab.
Sapa sih yang gak pengen punya Supra X 125cc…Honda lagi!! Tapi setelah dipikir-pikir, siapa yang butuh motor dengan cc besar? Bukan karena masalah konsumsi BBM, selain faktor budget (:D) ada hal lain yang jadi pertimbangan kenapa lebih memilih cc standar (110cc).
Perilaku saya mengendara di jalan rata-rata 50 Km/jam, paling tinggi 60 Km/jam itupun jarang. Jikalau saya menggunakan motor 125cc, tentu lahirlah 3 pilihan.
- Bisa saja saya tergoda akan membuka gas motor lebih tinggi sehingga bisa memaksimalkan percepatan hingga 4 speed.
- Tetap berperilaku sama dengan mengabaikan gigi keempat (gigi 4 nganggur!).
- Pilihan ketiga adalah berperilaku sama dengan memaksimalkan semua percepatan. Untuk pilihan terakhir sepertinya kurang bijak karena penggunaan perseling tinggi di kecepatan rendah selain berpengaruh terhadap mesin juga memicu konsumsi BBM lebih banyak
Secara pengalaman mengendarai Honda Kirana, kecepatan 50 Km/jam terasa masih nyaman di gigi 3. Karena nafasnya yang panjang, perseneling 4 baru saya injak setelah mencapai 65-70 Km/jam!. Apalagi pake CS1 yang punya 5 speed?
Apa jadinya jika saya nanti malah doyan memacu kuda besi di atas kecepatan rata-rata di jalanan Samarinda yang banyak lubang ini.
Sempat terlintas bakalan menghantam mobil mewah. Duh, saya tak punya tabungan yang cukup untuk menggantinya, saya tak punya asuransi yang cukup, motor kredit belum lunas dah remuk, gw belum mau mati dengan cara yang seperti itu. Gue belum merried!!
Byuuurrrrrrrr…..
Untung ada segayung air mengguyur lamunanku.
Ah itu hanya perhitunganku dengan skenario yang paling buruk, dan sepertinya masuk akal juga.
Oke deh, buat amannya sih yang biasa aja. Aman di jalan aman juga di kantong…he..he…..
Biarlah mereka-mereka saja yang menikmati motor baru CS1 dengan teknologi terbaru. Katanya tuh motor perkawinan motor bebek dengan sport. Mesin jenis tegak tapi body bebek? Banci donk!! Gedubrak!!! Halah gak sampe segitunya kaleee…
Baca juga :
7 Bad Habits of Rider
Apa Sih Susahnya Kasih Sein?
(end)