Entah apa penyebabnya due ekor ular tiba-tiba menggigitku. Sakit luar biasa plus diselimuti rasa takut akan efek bisanya. Entah apa jenis ular itu, yang jelas warnanya cokelat kehitaman. Yang kutahu itu ular berbisa. Satu ekor menggigit pangkal jempol tangan kiriku, terasa sakit luar biasa tapi ku tak mencoba berontak. Alih-alih ingin melepaskan dari gigitan nanti malah taringnya yang menancap bisa-bisa merobek daging tanganku.
Ular yang satu lagi berhasil mendapatkan jempol kaki kananku. Kuteriak minta pertolongan, hingga akhirnya kakakku datang menolong. Ular itu sudah melepaskan gigitannya dan terlihat ‘tertawa’ puas. Mereka meninggalkan bekas gigitan yang diikuti warna lebam di sekitar gigitan. Anehnya, walaupun hanya menggigit di dua tempat aku merasakan bekas gigitan yang sama di jempol kaki kiri dan ujung jempol tangan kanan.
Segera kuminta dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan pertama. Harapan untuk mendapatkan pertolongan akhirnya datang saat para perawat merebahkanku di ranjang dorong dan mendorongnya menuju ruang perawatan. Lama ku menunggu tak juga ku segera mendapatkan perawatan medis. Kumerasakan ajal semakin dekat. Bisa ular itu mulai bekerja ke seluruh tubuh. Badan mulai lemas, bagian yang digigit sudah membiru, keringat dingin mengucur deras hanya ritme nafas yang masih teratur.
Ketakutan semakin menjadi hingga ku akhirnya pasrah saja berharap bisa ini tak seganas dugaanku. Akhirnya ku tergolek lemas tak berdaya hingga kutersadar ini hanya mimpi. Thanks god, it was a dream. Sejenak ku terpaku merasakan mati rasa di tanganku. Yes, I’m sure it was a dream.
(meskipun ini hanya mimpi semalam, jangan sampe deh bener-bener kejadian..hii..ngeri..ngeliat ularnya aja udah seribu langkah ngacir duluan)